INJIL hari ini (Matius 7:6.12-14) yang singkat terdiri dari tiga ajaran yang seolah-olah terpisah. Ada yang mengatakan bahwa itu disampaikan pada tiga kesempatan yang berbeda. Hanya kemudian dirangkum menjadi satu.
Namun, kalau orang mendengarkan dan merenungkannya secara seksama ketiganya merupakan satu kesatuan. Pesannya relevan untuk manusia sepanjang zaman.
Yang pertama berbicara tentang yang kudus, yakni yang dipersembahkan dalam korban orang Yahudi (Matius 7:6).
Yang kedua tentang hukum emas (Matius 7:12), suatu hukum yang berlaku untuk semua orang, apa pun ras, suku, atau agamanya. Yang ketiga menyangkut sikap orang dalam melaksanakan hukum itu.
Yesus berpesan agar orang tidak melemparkan mutiara kepada babi. Mutiara itu barang berharga. Ini bukan hanya persembahan kepada Tuhan, melainkan hukum emas yang amat berharga itu.
Hukum emas itu berbunyi, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Matius 7:12).
Bukankah Yesus juga menegaskan bahwa inti hukum itu ditemukan dalam perintah mencintai (Matius 22:37-39)?
“The Golden Rule” ini sejajar dengan hukum utama itu.
Pengalaman menunjukkan dan survei membuktikan alangkah sulitnya manusia melaksanakan hukum emas itu. Banyak yang mencoba menghindarinya, karena dianggap sulit. Maka, Yesus mendesak agar orang masuk melalui pintu sempit itu (Matius 7:13).
Mengapa?
Karena mereka yang menempuh jalan di luar hukum utama dan hukum emas itu menuju kebinasaan (Matius 7:13).
Sedangkan sedikit orang yang melewati pintu yang sesak itu akan sampai pada kehidupan (Matius 7:14).
Jadi, injil hari ini mengandung pesan yang mendalam dan relevan.
Pertama, tentang hukum kasih atau hukum emas yang bernilai bagai mutiara.
Kedua, itu mesti dilaksanakan; jangan diremehkan (dilemparkan kepada babi). Memang sulit, tetapi itulah yang membawa manusia kepada keselamatan sejati.
Selasa, 27 Juni, 2023