Hutang Budi Dibawa Mati

0
849 views
Ilustrasi: Keakraban anak dengan orangtuanya by Romo Antonius Suhud SX.

Senin, 13 September 2021

  • 1Tim.2:1-8.
  • Mzm. 28:2.7.8-9.
  • Luk. 7:1-10

HUTANG emas dapat dibayar hutang budi dibawa mati. Artinya, budi baik orang haruslah diingat selama-lamanya,.

Ada orang-orang yang budinya tidak mungkin kita bayar dengan uang.

Mereka ada seakan untuk menolong hidup kita tanpa menuntut balasan.

Beberapa orang termasuk dalam kategori ini adalah orangtua kita, guru kita, karyawan rumahtangga kita, dan masih banyak lagi.

Mereka bertanggungjawab dan memberi hidup mereka demi kemajuan dan kedewasaan kita. Mungkin mereka menerima imbalan dari pekerjaannya, tetapi selalu saja tidak sebanding dengan jasa dan kebaikan yang telah mereka curahkan.

Orang-orang itu seakan diutus Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi hidup kita, bahkan seakan menjadi malaikat pelindung dalam perjalanan hidup ini.

“Saya dulu berasal dari panti ini. Kisah hidupku pilu, saya adalah anak yang tidak dikendaki oleh orangtuaku,” kata seorang ibu.

“Sekarang saatnya membantu anak-anak lain yang tidak beruntung seperti saya dulu,” katanya lagi.

“Setiap bulan, saya menyisihkan sebagian dari gajiku untuk keperluan panti ini. Saya sudah niat sejak saya melangkahkan kaki meninggalkan panti ini untuk diadopsi oleh orang tua asuhku,” lanjutnya.

“Bagiku budi baik suster dan pengasuh lainnya tidak akan terbayarkan dengan apa pun,” ujarnya.

“Mereka merawat dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang, hingga saya diadopsi,” lanjutnya.

“Bagiku, ini rumahku, suster dan para pengasuh serta penghuni lain adalah keluargaku, tempat saya bertumbuh dan berjuang untuk hidup,” katanya.

“Saya tidak bisa membayangkan kehidupan yang saya jalani, tanpa sentuhan tangan mereka,” lanjutnya.

“Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana, Dia sudah mengatur segalanya untukku, bahkan hingga saya bisa seperti saat ini,” katanya lagi.

“Orang-orang yang telah aku jumpai membawa berkat bagi hidupku,” ujarnya.

Banyak orang baik, yang hadir dalam hidup kita. Ketika situasi batas ada di hadapan kita, Tuhan mengutus orang untuk menjadi perpanjangan tangan kasih-Nya.

Kebaikan dan kemurahan hati orang-orang itulah yang menggerakkan belas kasih Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar begitu tahu hambanya, sedang sakit tuannya pun menunjukkan perhatiannya dan berusaha mencari jalan untuk kesembuhannya. 

Ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus berada di Kapernaum perwira itu menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi untuk memberitahukan hal itu kepada Tuhan dan meminta-Nya datang menyembuhkan hambanya itu. 

Yesus pun menyatakan kesediaan-Nya. 

Perwira ini peduli akan nasib hambanya. Hubungan dia dengan hambanya bukan sekedar boss dengan bawahan, tetapi seperti keluarga.

Dia melepaskan semua atribut sebagai atasan lalu bekerja untuk hambanya yang sakit.

Inilah yang mengerakkan hati Tuhan Yesus, sebuah tindakan kasih yang melampaui kepentingan pribadi.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau peduli dengan orang yang membutuhkan pertolongan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here