I Am Who Am

0
1,057 views

BACAAN pertama minggu ini mengandung RAHASIA yang luar biasa, sungguh kuat melebihi kuatnya racun sianida.

Bacaan itu berkisah tentang awal perjumpaan dan perkenalan Musa dengan Allah melalui semak yang terbakar:

Perhatikan baik-baik:

  1. Pemanggilan NAMA. Kata pertama yang diucapkan oleh Allah adalah memanggil nama Musa. Nama seseorang dalam Kitab Suci adalah gambaran keseluruhan diri seseorang. Mengenal nama berarti juga mengenal keseluruhan diri pribadi tersebut.
  2. Hal itu tercermin dalam jawaban Musa: “Ya Tuhan.” Dalam terjemahan bahasa Indonesia kurang jelas terlihat. Tetapi dalam bahasa Inggris atau Ibrani sangat jelas: “Here I AM”, artinya INILAH AKU (inilah SELURUH DIRIKU).
  3. Hal menarik selanjutnya adalah PENGENALAN DIRI ALLAH. Perhatikan kata-kata: “AKU ADALAH ALLAH NENEK MOYANGMU.” Bahasa Inggrisnya I AM THE GOD OF YOUR FATHER……” Di sini Allah memperkenalkan SIAPA DIRINYA dan IDENTITASNYA, yang belum diketahui oleh Musa.
  4. Di sinilah menjadi jelas tentang apa itu IMAN dan WAHYU yang terjalin erat dalam kisah ini, yaitu SALING MEMBUKA DIRI, SALING MEMPERKENALKAN DIRI, antara Allah dan manusia. Allah ingin diriNya dikenal oleh manusia, dan manusia menanggapi dan membuka dirinya kepada Allah.
  5. Proses relasi itu mencapai puncaknya dalam PERUTUSAN MUSA. Musa diutus untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Sebuah tugas yang sangat berat bahkan hampir mistahil.
  6. Nah menariknya melalui tugas perutusan itulah Musa semakin mengenal Allah dan juga semakin mengenal dirinya sendiri. Perhatikan: “ketika aku pergi kepada bangsaku dan mengatakan kepada mereka, Allah nenek moyangmu mengutus aku kepadamu dan mereka bertanya: SIAPAKAH NAMANYA? Dan apakah aku ini yang mengatakan hal itu kepada mereka?
  7. Dari situ Musa mengenal NAMA ALLAH: AKU ADALAH AKU. Inggrisnya: I AM WHO AM. Ibraninya YHWH (YAHWEH). Musa mengenal dirinya adalah bukan cuma seorang gembala tetapi seorang utusan Allah.
  8. Hebatnya dari pengenalan-pengenalan itu muncullah semangat dan daya luar biasa dalam diri Musa untuk menjalankan tugasnya sampai selesai MESKI sama sekali TIDAK MUDAH.

Setiap manusia diutus menurut perannya masing-masing. Kita tahu dan mengalami kadang perutusan itu BERAT.

Nah kisah ini menjadi inspirasi, ternyata mengenali siapa Allah, bagaimana sifatNya, rahmatNya, kebaikanNya, perintahNya, memberi kita dorongan dan semangat baru untuk menjalani tugas kita di dunia. Dan juga mengenali lebih dalam SIAPA DIRI KITA.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here