Ibadah atau Menolong Orang Sekarat

0
425 views
Ilustrasi: Menolong orang sekarat. (Ist)

Bacaan 1: Yun 1:1-17; 2:10
Injil: Luk 10:25 – 37

SEBUAH pertanyaan yang sulit saat dijawab, saat dalam perjalanan beribadah lalu menjumpai suatu kecelakaan yang menuntut korban harus segera ditolong.

Mana yang harus dilakukan?

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, beribadah artinya melakukan sesuatu menyatakan sembah bakti kepada Allah. Taat mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Pergi beribadah tentu saja adalah menjalankan perintah-Nya. Namun menolong orang sekarat juga merupakan perintah-Nya.

Dalam asumsi positif saat membaca perikop “orang Samaria yang baik hati”, seorang imam tersebut mungkin sedang dalam perjalanan mempersiapkan ibadah.

Demikian juga seorang Lewi yang merupakan keturunan imam dan lekat dengan peribadahan.

Mungkin mereka mengira, korban penyamun tersebut sudah meninggal. Sehingga jika tersentuh akan menajiskan mereka (Bil 19:11-22).

Sementara seorang Samaria yang lewat tidak ada beban untuk menolong.

Belas kasih semestinya mampu mengenyampingkan kepentingan saat itu.

Dalam menjawab pertanyaan balik dari Tuhan Yesus, ahli Taurat menggabungkan dua ayat dari Ul 6:4-5 dan Im 19:18 yang menjadi Hukum Utama Kasih Tuhan Yesus.

Dalam teks Imamat, sesama adalah teman sebangsa Israel.

Samaria bukanlah sesama bangsa Israel namun mampu melakukan pelayanan yang dihindari oleh pemimpin agama Yahudi. Ia bahkan tidak mengenal korban.

Imam dan Lewi pasti tahu benar mengenai perintah Allah. Namun mereka memilih tidak melaksanakannya. Sedangkan orang Samaria yang tidak tahu hukum, malah mampu melaksanakan kasih.

Dalam kisah Yunus, ia juga enggan menolong orang-orang Niniwe yang dianggap bangsa kafir dan musuh besar bangsa Yahudi.

Yunus memilih menghindari perintah Tuhan untuk menyampaikan keselamatan bagi orang-orang Niniwe.

Perilaku menyimpang Yunus, bisa saja membuat celaka orang lain yang tidak tahu apa-apa tentang kelakuan Yunus terhadap Tuhan.

Pesan hari ini

Sesama harus bisa melampaui hubungan sedarah, sebangsa atau juga seiman. Belas kasih juga harus mampu mengesampingkan kepentingan saat itu, termasuk beribadah sekalipun.

“Cinta tak pernah membeda-bedakan sifat dan jasmani. Cinta adalah ketulusan hati untuk seseorang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here