Ibadat Salve Agung: Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm Ucapkan Janji Setia kepada Tahta Suci

0
6,808 views
Para Uskup di bangku barisan depan mengikuti prosesi Salve Agung di Katedral St, Maria dari Gunung Karmel, sehari menjelang tahbisan episkopal Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm sebagai Uskup baru Keuskupan Malang, Jumat petang tanggal 2 September 2016. (Harini/Dokpen KWI)

KEUSKUPAN Malang selama 3 hari (2–4 September 2016) mengadakan perhelatan agung dalam rangka menyambut Uskup baru mereka: Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Ia  resmi ditunjuk oleh Bapa Suci Paus Fransiskus pada 28 Juni 2016. Persiapan perhelatan tiga hari ini telah dimulai sejak diumumkannya Mgr. Henricus untuk meneruskan tugas dan tanggungjawab Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro O.Carm sebagai Uskup baru Keuskupan Malang.

Hajatan agung ini sekaligus menjadi tonggak sejarah dimulainya penggembalaan uskup kelima di Dioses Malang ini. Seluruh unsur Gereja di Keuskupan Malang ikut terlibat dalam menyambut kehadiran Gembala baru mereka.

salve 1 ok
Umat, imam, suster, bruder, dan para uskup mengikuti prosesi Salve Agung di Katedral Malang, Jumat petang tanggal 2 September 2016 — sehari sebelum tahbisan episkopal Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm sebagai Uskup baru Keuskupan Malang. (Harini/Dokpen KWI)

Urutan rangkaian acara 3 hari tersebut adalah:

  • Jumat, 2 September pukul 16.30 WIB: Ibadat Salve Agung di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Malang.
  • Sabtu, 3 September pukul 08.00 WIB: Misa Tahbisan Episkopal di Stadion Gajayana, Malang.
  • Minggu, 4 September pukul 08.00 WIB: Misa Pontifikal Perdana di Gereja Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Malang.

Salve Agung

Rangkaian acara ini dimulai pada Jumat sore, 02/09, dengan menggelar Salve Agung di Gereja Katedral, Ijen, Malang. Salve Agung, sering disebut juga Ibadat Agung. Prosesi iman ini  dipimpin oleh Nuntius (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia): Mgr. Antonio Guido Filipazzi didampingi oleh RD. Emanuel Wahyu Widodo.

Ibadat Agung diselenggarakan dengan acara utama pengingkraran kesetiaan kepada Bapa Suci dan pengakuan iman Uskup terpilih serta untuk memberkati insignia (atribut penanda uskup) yang akan dipakai oleh Uskup baru dalam tugas penggembalaannya sepanjang hidupnya.

salve2 bacaan by nuntius
Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi memimpin upacara Salve Agung di Katedral Malang, Jumat petang tanggal 2 September 2016. (Harini/Dokpen KWI)

Ibadat Agung ini dimulai dengan puji-pujian dan lantunan mazmur yang dilambungkan oleh koor yang terdiri dari para frater Ordo Karmel dan suster-suster Sang Timur. Seluruh umat yang memenuhi Gereja Katedral tampak mengikuti ibadat ini dengan suasana khusyuk dan khidmat.

Dalam homilinya yang disampaikan dalam bahasa Itali dan diterjemahkan  ke dalam bahasa Indonesia oleh RD. Alfonsus Tjatur Raharso,  Nuntius mengatakan seperti ini:  “Kita berkumpul di sini untuk berdoa bersama Uskup terpilih. Dengan doa kita mempersiapkan diri untuk menerima rahmat yang disediakan bagi kita. Maka, tahbisan Uskup Dioses Malang harus disambut dalam atmosfer berdoa.”

Lebih lanjut,  Nuntius menegaskan bahwa “Seperti para Rasul berkumpul dalam senakel menunggu kedatangan Roh Kudus bersama Bunda Maria, kita di sini pun juga menunggu Roh Kudus untuk mencurahkan rahmat-Nya bagi Uskup terpilih.”

Lebih lanjut Nuntius menjelaskan bahwa dalam Sacrosanctum Consilium dianjurkan agar seluruh umat diharapkan ikut berpartisipasi tidak hanya dalam ekaristi, tetapi juga dalam ibadat pagi maupun ibadat sore, khususnya pada hari Minggu.  “Karena itu liturgi tidak direduksi hanya dalam ekaristi, meskipun ekaristi merupakan puncak dan bagian terpenting dari liturgi,” demikian tegasnya.

Selain itu, Uskup dan Paus sebagai pewarta iman yang autentik tidak boleh mewartakan teorinya sendiri walaupun itu bersifat teologis dan biblis. Tetapi Uskup tetap harus mewartakan iman Gereja yang sudah dimulai sejak zaman para Rasul. “Seorang uskup memang ditahbiskan untuk sebuah keuskupan, tetapi juga ditahbiskan dalam Gereja Semesta.  Maka, uskup dituntut bersatu dengan Paus dan para Gembala gereja yang lain,” tambahnya.

Pengakuan iman Uskup Baru

Setelah homili, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm menyatakan pengakuan iman dan, bersumpah setia pada Paus sebagai penerus para rasul, menyatakan janjinya untuk taat pada Allah dan Yesus Kristus sebagai Gembala Utama, mewartakan dan mengamalkan Injil Suci, menjalankan Tradisi Suci para Bapa Gereja dan menegakkan Hukum Kanonik, dan seluruh norma gereja Katolik.

Mgr. Pidyarto juga berjanji untuk menggembalakan umat di Keuskupan Malang dengan penuh kasih dan kebapakan pada umatnya, terutama membawa pulang mereka yang tersesat.

** Teks lengkap dan foto-foto artikel berita ini bisa diakses di situs resmi Dokpen KWI (www.dokpenkwi.org) melalui tautan di sini.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here