Bacaan 1: Kej 3:9-15. 20
Injil: Yoh 19:25 – 34
SAAT lulus kuliah dan memutuskan merantau ke Sulawesi Selatan. Ibuku adalah orang yang paling sedih dan menguatirkan diriku.
Beberapa kali, ia mencoba menahanku, “Apakah ga ada kerjaan disini? Atau bantu orangtuamu?”
Ibu, mengandung, melahirkan, merawat, teman yang asyik disaat ngobrol, mengurusi kebutuhan, setia mendampingi meski anaknya sudah mandiri.
Ia yang paling sedih, saat kita merantau. Kita rindu kepadanya untuk mudik.
Ibu juga kadang marah, karena anaknya memang salah.
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta wajib, “Maria Bunda Gereja”.
Maria, ibu dari persekutuan orang-orang beriman kepada Kristus atau ibu dari umat Allah.
Di saat terakhir-Nya sebelum wafat di kayu salib, Tuhan Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya.
Tentu itu adalah sisi manusiawi Yesus sebagai sembah bakti kepada ibu yang telah setia melahirkan, merawat hingga menyertai sampai akhir di dunia di bawah kayu salib-Nya.
Yesus juga memberikan ganti diri-Nya dengan murid yang dikasihi-Nya kepada Maria untuk melanjutkan kasih sayangnya sebagai seorang ibu.
“Ibu, inilah, anakmu.”
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu.”
Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Adam Lama, telah menghadirkan dosa pertama yang membawa kematian bagi setiap orang. Sebab upah dosa adalah maut. Namun demikian, Allah tetap mengasihi manusia.
Melalui Yesus sebagai Adam Baru, Ia memulihkan hubungan Allah dan manusia yang telah terputus. Ia mati di kayu salib untuk memberi hidup kepada manusia.
Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan si Ular Tua yang mempedayanya, saling menyalahkan. Atas peristiwa itu Allah menghukum mereka, namun Dia tetap memberi harapan hidup kepada manusia lewat kematian Anak-Nya.
Manusia tetap melanjutkan karya Allah di dunia dan menguasai dunia.
Maka Adam memberikan nama “Hawa,” yang artinya “hidup.” Sebab Hawa adalah ibu pertama dari semua orang, ibu semua yang hidup.
Pesan hari ini
Gereja adalah persekutuan orang-orang beriman kepada Kristus yang adalah kepalanya.
Karena Maria adalah ibu Yesus, maka ia juga mendapatkan julukan sebagai “Bunda Gereja” yang hari ini kita rayakan.
Meski manusia telah jatuh dalam dosa, namun Allah tetap memberi mereka harapan hidup.
Hawa menjadi ibu dari semua yang hidup untuk melanjutkan karya Allah.
“Iman adalah sebuah oase di dalam hati yang tidak akan pernah terjangkau oleh karavan pemikiran. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”