- Bacaan 1: Yes 61:9 – 11
- Injil: Luk 2:41 – 51
PERISTIWA gempa di Jepang Oktober tahun 2011 menyisakan kepiluan mendalam bagi seorang bayi laki-laki berumur tiga bulan yang ditinggal mati ibunya karena harus melindunginya agar tetap hidup. Ia tetap hidup dalam pelukan sang ibu dibawah reruntuhan bangunan.
Di samping ibunya tergeletak HP dengan pesan di layar, “Jika kamu hidup, kamu harus ingat bahwa ibu sayang kamu”.
Hari ini, Gereja Katolik merayakan Peringatan wajib Hati Tersuci Santa Perawan Maria.
Bunda Maria yang kita kenal sungguh tegar dan taat pada Allah sejak menerima Kabar dari Malaikat Gabriel.
Banyak perkara disimpannya dalam hati, tidak mengeluh ataupun sakit hatinya termasuk ketika Yesus menjawab pertanyaannya. “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”.
Jawaban Tuhan Yesus ini, bagi saya yang orang Jawa sungguh sangat menusuk dan menyakitkan namun tidak demikian bagi Bunda Maria.
Sejak menerima Kabar Gembira dari Malaikat, Bunda Maria sudah menanggung resiko bisa dirajam batu hingga mati karena hamil sebelum menikah.
Bunda Maria banyak menanggung perihnya hati ketika harus menyaksikan penderitaan anak-Nya hingga wafat di kayu salib.
Sebagai orangtua, St. Yusuf dan Bunda Maria taat mengajarkan kepada Yesus pada tradisi Yahudi dan berbakti pada Allah. Dalam tradisi Yahudi anak laki-laki umur 12 tahun harus dibawa dan dipersembahkan pada Allah di Bait Suci saat Paskah Yahudi di Yerusalem.
Sebagai tanda bahwa Ia telah siap memasuki tahapan kehidupan remaja dan diuji oleh para ulama di Yerusalem. Namun Yesus tetap dalam asuhan orangtua-Nya hingga umur 30 tahun dan siap berkarya melaksanakan perutusan-Nya.
Dalam bacaan hari ini, Yesaya menubuatkan bangsa Israel sebagai bangsa terpilih yang akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.
Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa meski mereka adalah bangsa yang kecil dan lemah.
Pesan hari Ini
Sikap bijak Bunda Maria yang sungguh suci sanggup menerima resiko saat hamil dan belum bersuami, ia bisa dirajam hingga mati karena hal itu.
Ia sanggup menyimpan semua perkara yang tak dimengertinya dan merenungkannya dalam hati.
Ia sanggup menempuh perjalanan jauh demi menemukan kembali anak-Nya di Bait Suci Yerusalem. Bunda Maria, ibu teladan bagiku.
Kita tetap aman untuk pergi ke taman dan tempat umum lainnya sejauh menjalankan protokol Covid-19, jangan menjadi paranoid