Idus Martiae

0
156 views
Ilustrasi: Brutus. (Wiki)

Puncta 27 Maret 2024
Rabu Pekan Suci
Matius 26: 14-25

“SESUNGGUHNYA seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku,” kata-kata ini diucapkan Yesus kepada murid-murid-Nya saat mereka sedang mengadakan perjamuan makan.

Dalam sebuah kelompok, komunitas, grup, atau bahkan keluarga sekali pun ada yang sering disebut musuh dalam selimut atau pengkhianat. Ada orang yang tega menusuk teman seperjuangan dari belakang.

Idus Martiae adalah hari dalam kalender Romawi yang mengacu pada 15 Maret. Hari itu ditandai oleh sejumlah perayaan keagamaan yakni persembahan seekor domba kepada Dewa Yupiter.

Idus Martiae dikenal sebagai juga sebagai Hari Pembunuhan Julius Caesar, karena sebuah pengkhianatan tepat pada 15 Maret 44 SM.

Marcus Yulius Brutus (85-42 SM) bisa disebut pengkhianat terbesar sepanjang sejarah Romawi. Dia menggalang kekuatan Senat bersama dengan Gaius Cassius Longinus untuk membunuh Julius Caesar bersamaan dengan Perayaan Idus Martiae itu.

Atas nama mengamankan Republik, atas nama rakyat, Brutus membunuh Caesar yang terhuyung bersimbah darah oleh 23 tusukan para lawannya di arena Teater Pompei.

Sebelumnya seorang peramal telah memperingatkan Caesar agar waspada pada saat Idus Martiae karena ada hal buruk yang akan terjadi padanya

Dan terjadilah, Caesar mati oleh pengkhianatan Brutus dan Longinus yang masih saudara sendiri. Selain dikenal sebagai hari buruk, Idus Martiae juga disebut hari pengkhiatanan dan awal kekacauan di Roma.

Kurang lebih 70 tahun kemudian, Yesus juga mengalami peristiwa yang sama oleh murid-Nya sendiri yakni Yudas Iskariot.

Yesus berkata, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.” Yudaslah orang yang melakukannya.

Brutus melakukan pengkhianatan demi “menyelamatkan Republik.” Yudas berbuat demikian demi uang. Ia mendapatkan tiga puluh keping perak sebagai imbalan menyerahkan Gurunya.

Kalau kita berbuat dosa, apakah kita juga tidak berkhianat kepada Tuhan? Kalau kita membenci sesama, apakah kita juga tidak menusuk Tuhan dari belakang?

Ada serigala berbulu domba,
Ada pula manusia bermuka dua.
Yesus mengorbankan jiwa raga,
Demi keselamatan umat manusia.

Ambarawa, menjadi murid yang setia….
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here