“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” (Luk 21, 4)
BEBERAPA hari yang lalu, Paroki Kroya mengadakan acara rekoleksi keluarga. Rekoleksi diisi dengan sharing materi yang dibahas dan digulati di dalam SAGKI 2015, yakni tentang ‘Keluarga, Sukacita Injil.’ Rekoleksi diakhiri dengan Perayaan Ekaristi dan makan bersama.
Setelah makan selesai, seorang romo mengumpulkan tulang-tulang ayam yang tersisa dalam sebuah kantong plastik. Tulang-tulang tersebut dikumpulkan untuk diberikan kepada anjing yang ada di pastoran.
Memberi sesuatu merupakan pengalaman harian yang sering dilakukan banyak orang. Ada banyak pengalaman dalam hal memberikan sesuatu kepada orang atau pihak lain. Orang memberikan sisa-sisa atau remah-remah dari sesuatu yang telah dinikmatinya atau memberikan sesuatu yang mestinya telah dibuang, seperti tulang yang diberikan kepada anjing.
Banyak orang sering mempunyai banyak hal yang termasuk sisa atau bekas, entah makanan, pakaian, tas, sepatu atau barang lain yang sudah tidak dipakai lagi atau yang akan dibuang. Memberikan sesuatu yang sudah tidak dipakai atau yang pantas dibuang tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi pemiliknya.
Hal ini akan berbeda dengan orang yang hidupnya pas-pasan atau berkekurangan dalam soal makan, minum, pakaian atau kepemilikan benda lain. Memberikan sesuatu dari hal-hal yang masih mereka pakai atau yang mereka sendiri butuhkan memerlukan keberanian dan keikhlasan; keberanian untuk berkorban, askese atau mati raga, yakni tidak menikmati atau menggunakan sesuatu yang sesungguhnya mereka butuhkan.
Keikhlasan bahwa ada orang lain yang lebih membutuhkan dan lebih menderita dibandingkan dengan dirinya sendiri. Dalam hal ini, memberi sesuatu kepada orang lain bisa membentuk karakter atau kualitas seseorang. Bentuk-bentuk pemberian macam apa saja yang selama ini telah aku lakukan? Dan apa arti atau makna pemberian itu bagi diriku? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)