Imam Misionaris Indonesia di Suriname Ikuti Gelaran UNIO di Republik Trinidad (1)

0
125 views
Penulis, Romo Gading Sianipar Pr dari Keuskupan Agung Palembang yang kini menjadi tenaga misionaris di Suriname, mengikuti kegiatan pertemuan para imam di Regio Karibia. (Dok. Romo Gading Sianipar Pr)

KONFERENSI Para Imam Diosesan dan Perwakilan Umat Provinsi Gerejawi Port of Spain ini digelar di Seminari Tinggi Regional St. John Vianney, Keuskupan Agung Port of Spain, Republik Trinidad, Amerika Selatan. Berlangsung tanggal 23 Mei hingga 2 Juni 2023 lalu. Demi mudahnya, kita sebut saja pertemuan tersebut sebagai UNIO.

Betapa gembiranya saya -imam misonaris Indonesia asal Keuskupan Agung Palembang- boleh mengikuti gelaran konferensi ini. Konferensi ini merupakan kegiatan yang dibesut oleh Konferensi Para Uskup Kepulauan Karibia yang biasa disebut Antilles Episcopal Conference (AEC).

Gelaran acara ini diadakan dalam rangka 80 tahun Seminari Tinggi St. John Vianney. Dengan demikian, masuk akal bila kegiatan konferensi ini diadakan di seminari tinggi ini. Seminari ini adalah Seminari Tinggi Regio. Kepunyaan 19 Keuskupan yang berada di jangkauan Regio Antilles.

Saya, imam diosesan dari KaPal (Keuskupan Agung Palembang), mengikuti kegiatan tersebut sebagai bagian dari para imam diosesan yang berkarya di Keuskupan Paramaribo, Suriname, Amerika Selatan.

Krisis panggilan

Seminari Tinggi Saint John Vianney ini terletak di perbukitan Mount Sint Bennedict. Masuk bagian wilayah Biara Pertapaan St. Benediktin. Dengan tekstur kawasan lahan tanah perbukitan sangat luas. Di sini ada beberapa bangunan megah.

Saat ini, di Seminari St. John Vianney hanya ada 11 orang frater saja. Mereka ini datang dari 19 keuskupan di Regio Karibia. Jumlah frater yang hanya 11 orang ini kiranya menjadi gambaran terjadinya krisis panggilan calon imam di Regio Karibia. Hal sama juga terjadi Benua Amerika dan Eropa.

Negara Republik Suriname. (Wiki)

Beberapa topik bahasan

Dalam rangkaian kegiatan konferensi tersebut diangkat beberapa tema pembahasan. Antara lain tentang:

  • Tantangan dan krisis misi di Keuskupan-keuskupan Regio Karibia.
  • Kepemimpinan dalam pelayanan pastoral.
  • Diskresi untuk menemukan dan melakukan kehendak-Nya.
  • Doa, keheningan dan relasi dengan Yesus.
  • Media dan teknologi dalam pewartaan Gereja.
  • Bagaimana merespon kaum muda saat ini?
  • Menjawab pertanyaan: iman seperti apa yang akan diwariskan kepada generasi saat ini dan generasi yang akan datang?

Dalam pertemuan malam hari yang hanya diikuti oleh para imam diadakan syering dan diskusi tentang tiga tema:

  • Peran dan tantangan formatio di Seminari Tinggi St. John Vianney bagi pelayanan pastoral di tengah Umat
  • Dampak skandal seksual yang melanda Gereja Katolik di Eropa dan Amerika dan pengaruhnya terhadap Gereja Katolik di Regio Antilles.
  • Mengenal dan merespon gerakan dan komunitas LGBT & Non Religion di tengah umat dan masyarakat. (Berlanjut)

Baca juga: Pertemuan Imam Regio Karibia: Skandal Seks dan LGBT, Gereja Jadi Penjaga Pelindung Masa Depan (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here