Iman yang Membebaskan

0
187 views
Ilustrasi: Pending Coffee, Filosofi Belarasa melalui Berkhat Santo Yusup atau BKSY.

ADA perbedaan antara beriman dan beragama. Iman itu sikap percaya dan pasrah kepada Allah. Iman itu anugerah Allah. Sedang agama lebih merupakan institusi yang mengatur hidup kaum beriman.

Agama seharusnya memfasilitasi orang dalam beriman. Artinya, membantu orang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Salah satu caranya ialah menaati hukum dan aturan agama.

Tidak jarang agama itu berperan demikian dominan, hingga tidak memfasilitasi, melainkan membebani. Orang dituntut memenuhi aturan bikinan manusia.

Itulah yang terjadi pada zaman Yesus. Kaum Farisi dan ahli hukum Taurat menciptakan begitu banyak aturan hingga kaum beriman tidak lagi merasakan kasih Tuhan yang membenbaskan.

Itulah latar belakang ajakan Yesus dalam injil hari ini (Matius 11:28-30). Yesus mengundang supaya orang yang dibebani oleh banyak aturan agama itu datang kepada-Nya dan belajar dari-Nya.

Dia itu lemah lembut dan rendah hati. Orang demikian tidak memberikan beban, tetapi membebaskan. Yesus juga membawa kuk yang ringan, yakni kuk cinta kasih; bukan kuk hukum.

Hari ini, kita belajar lagi bahwa Yesus yang datang untuk menyempurnakan semua hukum itu melakukannya lewat diri-Nya yang adalah wujud nyata cinta kasih Allah.

Barangsiapa percaya dan mengikuti-Nya akan dipenuhi dengan semangat cinta kasih dan kelembutan. Mereka dapat menghayati iman dalam kebebasan; bukan dalam tekanan. Dia membawa iman yang membebaskan.

Kamis, 20 Juli 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here