BERIKUT ini sedikit coretan kenangan saya bersama almarhum Bruder Marcelinus Mulargono FC. Almarhum pernah menjabat Superior Regional Kongregasi Bruder Karitas (FC).
Kira-kira dua bulan yang lalu, tepatnya Mei 2020, alm. Bruder Marcellinus FC datang ke rumah saya di Pakem.
Ia datang untuk mengambil tanaman pisang-pisangan yang akan ditanam di Bruderan Karitas (FC) Wonosobo.
Ia datang ke Pakem, setelah sebulan sebelumnya saya diberitahu kalau semua bibit pohon pisang-pisangan itu tidak ada yang hidup di Wonosobo.
Karena itu, teman angkatan di Kelas Persiapan Atas (KPA) Seminari Mertoyudan tahun 1981 ini lalu pesan lagi agar bisa disiapkan bibitnya. Dan ia akan mengambilnya sendiri.
Tidak ada berita apa-apa, tiba-tiba Bruder akhirnya datang ke rumah diantar keponakannya.
Seperti layaknya sebagai tamu yang datang di rumahku, saya menawari untuk minum teh com (dekokan teh menggunakan teko) dengan gula batu.
Bruder minta dibuatkan snack semar mendem. Sambil menunggu snack-nya jadi, kita makan bersama dengan menu yang sederhana lauk gurami bakar, sayur mbayung, wader kali goreng, tempe goreng kering dan sambal bawang.
Kelihatan Bruder menikmati masakan ini sambil bercerita ngalor ngidul.
Bruder yang sederhana dan murah hati itu mengajak keluarga saya untuk berkunjung ke Wonosobo.
Tahun 2019, kami mengunjung Bruder di Wonosobo sebanyak tiga kali. Kami diajak muter-muter dan kuliner. Pernah saya diajak Ziarah ke Patung Maria yang dari jalan raya Kelitan itu. Untuk berdoa bersama.
Kabar mengagetkan
Senin pagi tanggal 13 Juli 2020 kemarin, saya dapat kabar dari Mas Antonius Ujianto –dulu pernah menjadi calon imam Diosesan Purwokerto dan juga teman seangkatan di Wisma Jangli Semarang—tentang kabar mengagetkan ini.
Bruder Marcel Mulargana FC baru saja meninggal dunia, Senin siang tanggal 13 Juli 2020.
Kami bertiga sudah saling mengenal sejak tahun 1981.
Selepas dari Wisma Jangli, kita belajar bersama di Kentungan. Dan di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan ini, kami bertemu lagi dengan alm. Bruder Marselinus.
Waktu itu almarhum menjadi Frater Oblat Maria Immaculata (OMI) dan tinggal di Seminari Tinggi OMI di Condongcatur.
Kami berdua menjadi adik tingkat di kelas Kentungan.
Kabar mengagetkan itu tentu saja membuat saya sekonyong-konyong koder. Antara percaya dan tidak percaya.
Karena belum percaya, saya lalu mencoba menghubungi Komunitas Bruder FC di Nandan. Ingin menanyakan kebenaran informasi tentang Bruder Marselinus.
Ternyata benar, seperti yang kemudian saya tulis di grup alumni Seminari Mertoyudan angkatan KPP 1978 dan angkatan KPA tahun 1981.
Almarhum Bruder Marcel Mulargono FC adalah adik sepupu mendiang Uskup Keuskupan Purwokerto: Mgr. Hardjosumarto MSC.
Melayat ke Purworejo
Karena berita itu benar, maka segera saya ajak isteriku –Fina—agar bedoa sejenak untuk arwah almarhum. Kami berdoa juga berencana untuk ikut datang melayat ke Purworejo.
Saya kontak teman seangkatan di Pakem yang juga alumnus KPA Seminari Mertoyudan tahun 1981. Namanya Kamto.
Di sana, kami berdua bisa bertemu dengan Bruder Kornel FC yang sebelumnya berhasil mendobrak pintu kamar Bruder Marcel yang terkunci dari dalam.
Bruder Marcel, selamat memasuki kehidupan baru yang abadi bersama Bapa di Surga.
Kami sekelurga akan selalu mengingat Bruder sebagai pribadi yang baik, sabar dan lembut hatinya.
Kami tidak lagi menyiapkan semar mendem lagi bagi Bruder. Doakan kami yang masih berziarah di dunia ini nggih.
Berkah Dalem Der. Amin