In Memoriam Br. Piet van Hoof SMM

0
467 views

Riwayat hidup
 
Asal Negeri Belanda dan sejak 1988 memilih menjadi Warga Negara Indonesia.

Lahir 10 Juni 1947 di Westelbeers, sebuah desa tidak jauh dari desa Oirschot dan kota Tilburg, Belanda.

Piet lahir dalam keluarga petani dengan 13 anak yaitu 5 anak laki-laki dan 8 perempuan. Piet adalah anak yang kelima.

Ia ikut pendidikan dasar di desa sendiri dan kemudian  thn. 1959, ia melanjutkan sekolah pertukangan milik SMM di Bunde.

Sekolah pertukangan lengkap dengan asrama sebagai persiapan menjadi bruder Montfortaan.

Piet belajar menjadi tukang kayu dan tamat th. 1963.
 
Piet masuk novisiat th.1964 di Vroenhof, Valkenburg.

Kaul Pertama: 19-03-1965 di Vroenhof.

Kaul kekal tgl. 08-12-1975 di Oirschot.
 
Berkarya pada Kongregasi SMM

1965-1969 Piet di biara SMM Oirschot dan berkarya di bagian bangunan sambil studi.

Setelah dari Oirschot, Piet pindah ke Tilburg untuk Pendidikan tambahan 1969-1970, yaitu kursus: Mandur Bangunan

Pater Provinsial minta Piet menyiapkan diri untuk berkarya di Indonesia.

Selesai pendidikan tambahan, tahun 1971, Br. Piet berangkat ke Indonesia dan berkomunitas di rumah keuskupan Sintang untuk menjalankan  proyek-proyek bangunan Keuskupan Sintang.

Piet merupakan arsitek Keuskupan Sintang, ia membuat gambar/rancangan bangunan serta memimpin pembangunan gedung-gedung di seluruh keuskupan Sintang.

Sehari-hari ia berada di pengergajian di Sungai Putih.

Ia juga mulai dan mengajar di sekolah Teknik di Sungai Putih.

Di situ ia juga memimpin anak-anak asrama para murid sekolah teknik.

Di samping itu secara informal Piet memperkenalkan berbagai cara bertani dan berkebun kepada anak-anak asrama.

Karya ini dilakukan dengan penuh kesetiaan oleh Br. Piet sampai tahun 1994.

Saat itu, keuskupan ingin menutup pengergajian bengkel dan sekolah teknik di Sei Putih.

Menurut rencana, sekolah teknik itu akan ditutup karena pemerintah akan membangun sekolah teknik yang berbentuk lain, sekalipun konsepnya masih belum jelas.

Fungsi penggergajian dan bengkel tidak lagi sesuai dengan kebutuhan masa kini dan meminta penyesuaian.

Br Piet bersama Bruder Ad Sommers SMM berhenti berkarya di Sei Putih dan mulai suatu karya baru.

Br. Piet mulai berkarya di Jemelak, karya petani dan juga karya lain.

Piet mengurus karya pastoral ekonomi agroforestry.

Semenjak penutupan perbengkelan di Sungai Putih proyek-proyek Br. Piet dilaksanakan di lingkungan Menyurai dan selanjutnya dilaksanakan di Jemelak, Sintang, Kalimantan Barat.

Tgl 25 Mei Br. Piet ke Bandung untuk berobat dan sejak itu dia tidak kembali lagi ke Jemelak tempat dia berkarya hingga pada tanggal 24 September beliau menghembuskan napas terakhirnya.

Selamat jalan Piet, semoga pembaktian jiwamu kepada Yesus melalui Maria menjadi sumber kebahagiaan abadimu di surga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here