ASPEK kolaboratif formatio, warisan rohani almarhum Mgr. HadisumartaO.Carm memiliki makna profetis bagi Gereja Katolik Indonesia.
Dari sendirinya, Mgr. Hadi tidak sendirian. Sebab semangat kolaboratif itu mengalir dari Konsili Vatikan II.
Marilah kita simak beberapa negara tetangga Indonesia, yang produk lulusan dari institusi pendidikan tinggi (seminari tinggi) dan ijazahnya tidak diakui oleh negara. Terjadi demikian, karena regulasi setempat.
Sungguh tidak mudah mengembangkan formatio di wilayah negara negara di mana kebebasan dan keseteraan tidak dinikmati oleh Gereja.
Sementara, di Indonesia lulusan dari Seminari-seminari tinggi (STFT) yang merupakan produk dari kolaborasi formasi Seminari-seminari Tinggi mendapatkan pengakuan keseteraannya di hadapan hukum negara.
Ketulusan dan kegigihan Mgr. Hadi telah turut menjadi “tanah subur” berkembangnya pendidikan para calon imam di Indonesia- dalam sepekan terakhir baru-baru ini disebut-sebut oleh Paus Franciscus terkait dengan panggilan yang subur.
Gereja Indonesia yang terbilang “muda” dan merupakan Gereja misi. Tapi, kini telah berkembang menjadi Gereja Misioner, pengutus banyak misionaris ke seluruh dunia.
Aspek kolaboratif formasio juga menjadi penekanan penting bagi para calon imam. Seturut bimbingan:
- Optatam Totius (1965);
- Pastores Dabo Vobis (1992);
- The gift of Priestly Vocation: Ratio Formationis Institutionalis Sacerdotalis (2016).
Semua teks dokumen itu mengatakan bahwa para calon imam diharapkan kelak menjadi pribadi-pribadi komunio (man of communion) dan misioner seiring dengan perkembangan pengutusan Gereja dan tuntutan zaman.
Seorang pribadi yang terbuka akan kolaborasi dan menghayati serta mempromosikannya dalam tugas-tugas misionernya benar-benar menjadi cahaya bagi Gereja dan bangsa.
Salah satu “cahaya” itu telah nyata dalam kesaksian hidup dan bakti almarhum Bapak Uskup Emeritus Mgr. FX Hadisumarta O.Carm.
Selamat jalan Mgr. Hadi, sugeng sowan Gusti Yesus dalam keabadian kasih-Nya.
Terimakasih atas “cahaya” hidup Mgr. Mohon doa dan berkatnya selalu.
12 Februari 2022
Armada Riyanto CM – Ketua STFT Widya Sasana Malang