“EYANG” adalah panggilan yang khas dan penuh kekeluarga bagi anak anak panti asuhan Maria Bunda Serayu Banyumas kepada almarhum Mgr Julianus Sunarka SJ. Mangkatnya Uskup Julianus Sunarka SJ telah meninggalkan kesan mendalam bagi anak anak Panti.
“Eyang Uskup” telah wafat , telah pergi meninggalkan sejuta kenangan bagi anak anak Panti Asuhan. Foto Uskup Sunarka dalam pigura yang besar dipasang di dinding ruang utama panti. Nampak dalam Lukisan yang utuh dan indah, seakan akan mata Eyang Uskup memandang cucu cucu sedang bermain dengan canda ria.
Beberapa kesan dan memori terhadap Eyang Uskup yang terungkap dengan polos dan jujur secara tertulis dari cucu cucu beliau.
Eyang Mgr Surnaka SJ :
- seorang Uskup dan bapak yang sangat perhatian pada umatnya maupun anak anak.
- selalu komit terhadap tugas tugas sebagai gembala umat.
- Sosok pribadi yang suka berbagi, ramah, murah senyum
- Humoris lucu dan suka buat anak anak tertawa.
- Seorang kakek yang sayang kepada cucu-cucunya.
- Tidak pernah memarahi anak anak panti.
- Terbuka kepada sesama.
- Biasa-biasa saja, tidak suka disambut dengan meriah
Eyang berkunjung ke panti
Banyak anak anak Panti memberi kesan seperti ini.
Eyang selalu bawa oleh-oleh: permen, kue, jajanan dan mainan. Eyang selalu pakai baju batik dan tidak lupa pakai tongkat, kepala diikat dengan blangkon. Eyang cerita yang lucu lucu, buat cucu cucu tertawa dan terhibur.
Kapin salah satu anak panti mengatakan:
”Ketika eyang datang, yang pertama dilakukan adalah mencubit hidung dan pipi kami dua kali. Kami kadang merasa kesakitan jika dicubit, tetapi kami tetap senang, setelah itu kami baru menyanyikan lagu untuk eyang uskup. Kami pasti diberkati oleh Eyang jika eyang uskup mau pulang.”
Aya, anak panti membuat tulisan pendek buat Uskup.
Untuk kakekku tersayang
Eyang uskup orangnya baik
Eyang uskup itu suka ke gereja
Eyang Uskup itu suka ke panti
Eyang uskup itu suka memberkati orang
Aku cinta eyang Uskup.
“Biarlah anak anak datang kepada-KU, karena merekalah yang empunyai Kerajaan Allah” sabda Yesus.
Kepolosan dan keceriaan anak dalam tulisan pendek mengungkapkan sosok Eyang Uskup memiliki hati yang mencinta dan menyatu dengan anak anak.
Cucu mengunjungi eyang di Keuskupan
Febi, salah satu anak panti berkisah:
”Saat saya masih berusia 4-7 tahunan ,saya bersama teman teman panti menuju kediaman eyang. Ketika kami sampai di rumah eyang, yang paling mengasyikan adalah Eyang bagi bagi permen, kue, jajan. Eyang selalu minta dinyanyikan lagu rohani. Saya ingat saat itu saya membawakan lagu Sabda-Mu Bapa. Setelah itu eyang terlihat sangat senang.”
Eyang itu banyak ide
Mgr, Sunarka memang kaya akan ide. Hati dan pikiran Eyang Uskup selalu hidup bukan untuk “hari ini”, namun ke depan, bagaimana Keuskupan Purwokerto maju, para imam khususnya imam-imam diosesan berkembang dan berkualitas, bagaimana ke depan umat keuskupan bisa mandiri dan beriman dalam hidup bermasyarakat.
Hal yang kecil untuk mengembangkan Panti Asuhan sangat diperhatikan oleh Eyang uskup.
Sika, anak panti asuhan menulis kesan:
”Eyang Uskup memberi ide kepada suster dan mengajak anak anak untuk membuat kebun sayur di samping panti. Sekarang kebun di samping panti ditanami sayur, lombok, pepaya. Inilah kenangan indah ide eyang Uskup, walau kecil tapi sangat berarti bagi anak-anak panti.”
Melayat ibu eyang uskup
Anak-anak panti memang sayang sama Eyang Uskup. Ketika Ibu Elizabeth Sutodikromo, ibunda Eyang Uskup meninggal dunia di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta beberapa waktu lalu, anak anak pergi melayat.
Kesya memberikan kesan yang mendalam: ”Saat aku pergi ke rumah ibunya Eyang (melayat), saya kaget umur ibunya eyang 102 tahun ketika dipanggil Tuhan. Saya mencari Eyang Uskup di rumah , ternyata eyang uskup ada di rumah sakit (opname), kasihan ya Eyang Uskup.”
“Kini, Eyang Uskup menyusul Ibu. Eyang Uskup, selamat jalan, pasti eyang sangat bahagia bersama Ibunya di surga.”
“Eyang, doakan cucu cucu mu yang masih di panti. Kami rindu permen, kue. Kami rindu mendengarkan nyanyian eyang yang menghibur kami. Kami rindu dicubit sama eyang…”
Dari: Cucu-cucu eyang di Panti Bunda Serayu yang sedang memperingati 7 hari Eyang Uskup Sunarka SJ dipanggil Tuhan.