Home BERITA In Memoriam Mgr. Julianus Sunarka SJ: Eyang Uskup di Mata Anak-anak Panti...

In Memoriam Mgr. Julianus Sunarka SJ: Eyang Uskup di Mata Anak-anak Panti Bunda Serayu Banyumas (11)

Misa peringatan tujuh hari meninggalnya Eyang Uskup Sunarka SJ.

“EYANG” adalah panggilan yang khas dan penuh kekeluarga bagi anak anak panti asuhan Maria Bunda Serayu Banyumas kepada almarhum Mgr Julianus Sunarka SJ.  Mangkatnya Uskup Julianus Sunarka SJ telah meninggalkan kesan mendalam bagi anak anak Panti.

“Eyang Uskup” telah wafat , telah pergi meninggalkan sejuta kenangan bagi anak anak Panti Asuhan. Foto Uskup Sunarka dalam pigura yang besar dipasang di dinding ruang utama panti. Nampak dalam Lukisan yang utuh dan indah, seakan akan mata Eyang Uskup memandang cucu cucu sedang bermain dengan canda ria.

Anak-anak panti dengan pigura berisi Eyang Uskup Sunarka SJ.

Beberapa kesan dan memori terhadap Eyang Uskup yang terungkap dengan polos dan jujur secara tertulis dari cucu cucu beliau.

Eyang Mgr Surnaka SJ :

  • seorang Uskup dan bapak yang sangat perhatian pada umatnya maupun anak anak.
  • selalu komit terhadap tugas tugas sebagai gembala umat.
  • Sosok pribadi yang suka berbagi, ramah, murah senyum
  • Humoris lucu dan suka buat anak anak tertawa.
  • Seorang kakek yang sayang kepada cucu-cucunya.
  • Tidak pernah memarahi anak anak panti.
  • Terbuka kepada sesama.
  • Biasa-biasa saja, tidak suka disambut dengan meriah

Eyang berkunjung ke panti

Banyak anak anak Panti memberi kesan seperti ini.

Eyang selalu bawa oleh-oleh: permen, kue, jajanan dan mainan. Eyang selalu pakai baju batik dan  tidak lupa pakai tongkat, kepala diikat dengan blangkon. Eyang cerita yang lucu lucu, buat cucu cucu tertawa dan terhibur.

Coretan anak-anak panti mengenang Eyang Uskup Sunarka SJ.

Kapin salah satu anak panti mengatakan:

”Ketika eyang datang, yang pertama dilakukan adalah mencubit hidung dan pipi kami dua kali. Kami kadang merasa kesakitan jika dicubit, tetapi kami tetap senang, setelah itu kami baru menyanyikan lagu untuk eyang uskup. Kami pasti diberkati oleh Eyang jika eyang uskup mau pulang.”

Aya, anak panti membuat tulisan pendek buat Uskup.

Untuk kakekku tersayang

Eyang uskup orangnya baik

Eyang uskup itu suka ke gereja

Eyang Uskup itu suka ke panti

Eyang uskup itu suka memberkati orang

Aku cinta eyang Uskup.

“Biarlah anak anak datang kepada-KU, karena merekalah yang empunyai Kerajaan Allah” sabda Yesus.

Kepolosan dan keceriaan anak dalam tulisan pendek mengungkapkan sosok Eyang Uskup memiliki hati yang mencinta dan menyatu dengan anak anak.

Ini cara anak-anak panti mengenang Eyang Uskup Sunarka SJ.

Cucu mengunjungi eyang di Keuskupan

Febi, salah satu anak panti berkisah:

”Saat saya masih berusia 4-7 tahunan ,saya bersama teman teman panti menuju kediaman eyang. Ketika kami sampai di rumah eyang,  yang paling mengasyikan adalah Eyang bagi bagi permen, kue, jajan. Eyang selalu minta dinyanyikan lagu rohani. Saya ingat saat itu saya membawakan lagu Sabda-Mu Bapa. Setelah itu eyang terlihat sangat senang.”

Eyang itu banyak ide

Mgr, Sunarka  memang kaya akan ide. Hati dan pikiran Eyang Uskup selalu hidup bukan untuk “hari ini”, namun ke depan, bagaimana Keuskupan Purwokerto maju, para imam khususnya imam-imam diosesan berkembang dan berkualitas, bagaimana ke depan umat keuskupan bisa mandiri dan beriman dalam hidup bermasyarakat.

Hal yang kecil untuk mengembangkan Panti Asuhan sangat diperhatikan oleh Eyang uskup.

Sika, anak panti asuhan menulis kesan:

”Eyang Uskup memberi ide kepada suster dan mengajak anak anak untuk membuat kebun sayur di samping panti. Sekarang kebun di samping panti ditanami sayur, lombok, pepaya. Inilah kenangan indah ide eyang Uskup, walau kecil tapi sangat berarti bagi anak-anak panti.” 

Melayat ibu eyang uskup

Anak-anak panti memang sayang sama Eyang Uskup. Ketika Ibu Elizabeth Sutodikromo, ibunda Eyang Uskup meninggal dunia di Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta beberapa waktu lalu, anak anak pergi melayat.

Kesya memberikan kesan yang mendalam: ”Saat aku pergi ke rumah ibunya Eyang (melayat), saya kaget umur ibunya eyang 102 tahun ketika dipanggil Tuhan. Saya mencari Eyang Uskup di rumah , ternyata eyang uskup ada di rumah sakit (opname), kasihan ya Eyang Uskup.”

“Kini, Eyang Uskup menyusul Ibu. Eyang Uskup, selamat jalan, pasti eyang sangat bahagia bersama Ibunya di surga.”

“Eyang, doakan cucu cucu mu yang masih di panti. Kami rindu permen, kue. Kami rindu mendengarkan nyanyian eyang yang menghibur kami. Kami rindu dicubit sama eyang…”

Dari: Cucu-cucu eyang di Panti Bunda Serayu yang sedang memperingati 7 hari Eyang Uskup Sunarka SJ dipanggil Tuhan.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version