BERIKUT ini beberapa ungkapan kalimat pesan kenangan para kolega Uskup tentang sosok almarhum Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap, Uskup Keuskupan Sibolga.
Almarhum Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap meninggal dunia di RS St. Elisabeth Medan, Kamis dinihari tanggal 20 September 2018. Sepanjang pekan lalu dan hari-hari terakhir ini, beliau mengalami kritis pasca operasi batu empedu dan kemudian mengalami berbagai komplikasi.
Sapaan khas
“Alm. Mgr. Ludovicus OFM Cap adalah sosok pribadi penuh kasih. Di Wisma KWI di Jl. Kemiri, Menteng, Jakpus, lokasi kamar saya dengan kamar Mgr. Ludovicus sangat berdekatan. Nomor kamar beliau adalah 39 dan kamar saya 40,” tulis Mgr. Pius Riana Prapdi menjawab Sesawi.Net.
“Setiap kali ada acara dan kegiatan para Uskup serta ketka kami semua menginap di Wisma KWI, beliau selalu menyapa saya dengan perhatiannya yang khas,” tambah Uskup Keuskupan Ketapang, Kalbar.
“Suatu ketika saya datang ke Wisma, beliau sudah datang lebih dulu. Lalu beliau menyapa saya: ‘Bapa Uskup barus aja pulang turne ya?. Saya agak terkejut dan balik bertanya: “Bapa Uskup tahu dari mana?” Sambil tersenyum beliau menjawab: “Wajah Bapak Uskup merah seperti terbakar matahari”,” ungkapnya.
“Saya membayangkan umat Keuskupan Sibolga sangat kehilangan seorang Uskup yang memiliki perhatian tulus seperti yang saya rasakan. Bapa Uskup Ludovicus terima kasih untuk perhatian dan kasih yang boleh saya rasakan. Semoga beristirahat dalam kasih-Nya,” demikian kesan mendalam yang dirasakan Mgr. Pius.
Santun dan hormat
“Pertama-tama, KAS ingin mengucapkan turut berduka dan berdoa bagi kebahagian alm. Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap di surga,” tulis Mgr. Robertus Rubiyatmoko menjawab Sesawi.Net.
“Saya belum mengenalnya secara mendalam. Namun, saya perhatikan Mgr. Ludovicus itu sosok pribadinya tenang, kalem, dan tidak banyak bicara. Beliau tampak selalu penuh perhatian dan nguwongke (bersikap hormat dan santun kepada orang lain –Red.). Dekat dengan beliau, rasanya nyaman,” tutur dosen Hukum Gereja di Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma ini.
“Kepergiannya terasa begitu cepat. Ketika saya mendapat beliau mengalami masalah dengan jantungnya saat operasi, saya kaget dan kuatir. Tuhan memandang pengabdiannya sudah cukup dan segera memanggilnya pulang ke pangkuan-Nya. Semoga Mgr. Ludovicus Simanullang bahagia di surga bersama Bapanya di surga. Amin,” tulis Uskup Agung KAS.
Gembala sederhana
“Kesan saya adalah bahwa alm. Mgr. Ludovicus adalah gembala yang sederhana dan tak banyak bicara. Beliau adalah sosok uskup yang rendah hati dan suci. Juga pemimpi yang bertanggungjawab dan berkomitmen. Selamat jalan dan selamat beristirahat Bapak Uskup,” tulis Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Bunjamin Subianto OSC melalui SMS kepada Sesawi.Net.
Peduli pembinaan calon imam
“Beliau sosok seorang Uskup yang sabar, sederhana, dan berpembawaan tenang. Beliau sangat peduli pada perkembangan rohani para calon imam dan imamnya. Juga sangat berperan untuk pengembangan pendidikan calon imam di Regio Sumatera. Di KWI, beliau menjadi Ketua Komisi Seminari,” tulis Mgr. Aloysius Sudarso SCJ menjawab Sesawi.Net.
“Saya sangat terkejut bahwa begitu cepat beliau meninggalkan kita. Selamat jalan Mgr. Ludo. Teriring doa kami,” pungkas Uskup Agung Keuskupan Palembang.
Rendah hati dan tanggungjawab
“Terimakasih dikontak. Kesan saya adalah bahwa beliau itu sosok pribadi yang sabar, rendah hati, dan penuh tanggungjawab,” tulis Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm, Uskup Keuskupan Malang. (Berlanjut)