ALMARHUM Pastor Blasius Blino aslinya berasal dari Heo, Kewapante, Maumere, Flores Timur, NTT. Almarhum adalah kakak kelas senior Pastor Stefanus Wollo Pr yang kini menjadi imam misionaris di Swiss dan juga kakak kelas Pastor Leo Mali saat tinggal di Seminari Tinggi Ritapiret di Maumere.
Almarhum adalah imam praja Keuskupan Agung Pontianak.
Saat mash muda sebagai frater calon imam, almarhum Pastor Blasius waktu itu resminya akan menjadi dia calon imam diosesan untuk Keuskupan Sintang, Kalbar.
Tangan diamputasi
Saat menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Kalimantan, ia mengalami kecelakaan. Tangan kiri harus diamputansi. Usai menjalani TOP itu, dia pulang ke seminari untuk studi lanjut tapi sudah tanpa tangan kiri.
Tapi ia mampu melakukan semua aktivitas hanya dengan satu tangan saja. Yakni, tangan kanan dan dia kerjakan itu dengan selalu tersenyum.
Saat akhir hendak inkardinasi resmi ke Keuskupan Sintang, dia akhirnya putuskan lamar saja ke Keuskupan Agung Pontianak dan kemudian diterima baik oleh Uskup KAP waktu itu: Mgr. Mgr. Heyronimus Bumbun OFMCap.
Saat itu, almarhum langsung diterima untuk tahbisan diakonat dan selanjutnya menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan untuk Keuskupan Agung Pontianak.
Almarhum Pastor Blino adalah sosok imam sederhana yang selalu sukacita. Ia mampu menerima diri apa adanya, bisa bekerja dengan emosi sukacita. Termasuk bisa bermain voli meski hanya dengan satu tangan. Ini terjadi saat pesta familier di Ritapiret.
Selamat jalan kae Blino.