SIAPA tidak langsung ‘jatuh hati’ pada almarhum Pastor Francesco Marini SX? Meski dibilang sudah tidak muda lagi, persentuhan saya dengan almarhum Pastor Marini SX terjadi di bulan Februari 2012 saat beliau didapuk menjadi salah satu narasumber pada kegiatan perayaan ulang tahun ke-12 KBKK (Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan) di Aula Gereja St. Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: RIP Pastor Francesco Marini SX, Mantan Pemimpin Umum Kongregasi Xaverian
Waktu itu, alm. Pastor Francesco Marini SX tampil dalam satu forum mimbar seminar tentang karya misioner bersama misiolog lain yakni Mgr. AM Sutrisnaatmaka MSF, Uskup Keuskupan Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Keduanya adalah ahli bidang misiologi dan sama-sama pernah menjadi dosen untuk bidang keilmuan ini di dua lembaga studi teologi berkualitas di dua kota berbeda.
Jauh sebelum didapuk Vatikan menjadi Uskup untuk Keuskupan Palangkaraya, Mgr. AM Sutrisnaatmaka adalah dosesn misiologi di Fakultas Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sementara, selepas menjadi Rektor Skolastikat Frater-frater Filosofan dan Teologan SX di Jakarta dan berkedudukan di Jl. Cempaka Putih, Jakarta Pusat, alm. Pastor Francesco Marini SX adalah dosen misiologi di STF Driyarkara Jakarta.
Melihat sosok alm. Pastor Francesco Marini SX, yang langsung menyeruak dalam hati adalah kesan mendalam bahwa pastor ini sungguh seorang gembala rohani yang ramah, hangat dan rendah hati. Spiritualitasnya begitu berbobot sedalam pemahamannnya tentang apa artinya menjadi seorang ‘misionaris’ sejati.
Persentuhan kedua terjadi pada sebuah acara rekoleksi di Wisma Canossa Bintaro. Bersama dr. Irene Setiadi, alm. Pastor Francesco Marini SX menjadi fasilitator untuk membangkitkan semangat misioner di hati para guru katolik. Lagi-lagi, pancara matahatinya sungguh menancapkan kesan mendalam bahwa pastor ini sungguh merupakan sosok gembala rohani yang lurus hidupnya.
Kesan sama juga disampaikan beberapa anggota KBKK yang secara langsung bersentuhan dengan alm. Pastor Francesco Marini SX ini.
Wiwiek D. Santoso, umat Paroki St. Yakobus Kelapa Gading dan Ketua Pokja Pendidikan KBKK, misalnya, menyebut alm. Pastor Marini SX sebagai pengajar misiologi yang sangat menyenangkan. “Termasuk salah satu dosen favorit,” tulisnya di jalur medsos jaringan KBKK.
Dr Lukas Jusuf, dokter spesialis ahli alergi lulusan Jerman dan merupakan anggota pembina KBKK, menyebut alm. Pastor Marini SX sebagai mitra kerja KBKK dan teman baik bagi para misionaris awam yang punya hati untuk orang lain. “Kami sungguh kehilangan beliau sebagai contoh teladan tentang sosok misionaris sejati,” tulis Dr. Lukas Jusuf di jalur medsos KBKK.
Beberapa aktivis KBKK seperti Frieda Kontotujeng, drg. Any Puspa, Liliana Harriman, dr. Eunice, dr. Irene Setiadi, Veronica Utari, Pastor Bowo SCJ, Pastor Fidelis Mendrofa OFMCap, Lolita Juwono, dr. Harris Mutiara, Pastor Stefan Kelen Pr, Luana, Ingrid Kristina juga menyampaikan kesan serupa, selain rasa kehilangan amat mendalam.
Requiescat in pace.