INILAH sekilas riwayat hidup almarhum Pastor Gerardus Ohoduan MSC yang saya biasa panggil dengan nama akrab: Gerry.
Gerry, demikian nama panggilannya, lahir di Sofyanin – Larat, Kepulauan Tanimbar, 29 Mei 1969.
Gerry adalah anak kedua dari sembilan bersaudara (1 laki-laki dan 8 perempuan) dan dibaptis di Sofyanin. Ayahnya bernama Gabriel Ohoduan dan ibunya Rosalia Dulan.
Pendidikan dan pembinaan
Pada tahun 1974 Gerry masuk Sekolah Dasar St. Petrus di Sofyanin dan Sekolah Lanjutan Pertama (SMP) Yaru Tengah di Sofyanin pada 1981 dan SMA Budi Mulia di Saumlaki pada 1984.
Pada 1989 Gerry melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) untuk studi Filsafat dan Teologi. Gerry menerima tahbisan diakon pada 2 Agustus 1997 di STFS Pineleng dan tahbisan imam pada 25 Juli 1998 di Gereja Katedral Ambon.
Sebagai religius MSC, Gerry mengikrarkan kaul-kaul pertama pada 15 Juli 1991di Novisiat MSC Karanganyar – Kebumen, Jawa Tengah, dan kaul kekal pada 15 Oktober 1996 di Skolastikat MSC Pineleng.
RIP Pastor Gerardus Ohoduan MSC, Requiem dan Pemakaman di Merauke, Papua
Penugasan
Setelah tahbisan imamatnya, Pastor Gerry ditugaskan di Keuskupan Agung Merauke, di mana ia menjalankan seluruh imamatnya sampai akhir hidupnya.
Pertama-tama ia ditugaskan sebagai pastor Paroki di Batu Merah – Kimaam mulai 10 Oktober 1998. Selanjutnya beliau mendapat penugasan-penugasan pastoral sebagai berikut:
- Pastor Paroki Katedral Merauke.
- Vikaris Episkopalis Mindiptana dan Pastor Paroki Kristus Raja Mindiptana.
- Vikaris Episkopalis Kepi dan Pastor Paroki Kristus Raja Kepi.
- Pastor Paroki St. Maria Fatima, Kelapa Lima – Merauke.
Pada subuh Jumat, 25 Mei 2018, pkl 04.30 WIT, ia menerima Sakramen Perminyakan Suci dan pada pkl. 05.55 mendapat serangan jantung.
Oleh dokter RSUD Merauke, ia dinyatakan meninggal pada pkl 06.50.
Bulan April 2018 lalu, Gerry datang ke Jakarta, ke Yogyakarta dan Semarang untuk cek kesehatan khususnya jantung yang sudah bermasalah sekitar 3 tahun terakhir ini.
Saya teruskan kesaksian dari konfrater Felix Amias MSC tentang almarhum, sbb:
20 Tahun “Preferential Option for Papua”
“Preferential Option” artinya bukan memilih karena ditugaskan, tetapi memilih karena memang mau. Jelasnya, almarhum dengan sukacita telah memilih Papua karena di-SK-kan (sehingga habis SK minta pindah) atau memilih ke Papua karena di-SK-kan dan persis sesuai kemauan (sehingga habis SK atau tidak, selama tidak dipindahkan akan tetap di Papua).
Begitulah seorang P. Gerry Ohoduan MSC (selanjutnya disebut Gerry). Ia memilih Papua sebagai pilihan istimewa atau pilihan utama sampai akhir hidupnya (tadi subuh, Jumat 25-5-2018 di RS Bunda Pengharapan – Merauke).
Gerry adalah adik kelas saya di Sekolah Tinggi Seminari Tinggi Pineleng. Saya menjadi pastor pada 13-10-1996 dan langsung ditugaskan di Paroki Batu Merah – Kimaam.
Waktu itu di Kimaan sudah ada:
- P. Niko Adi MSC (sekarang Uskup Agung Merauke).
- P. Manu Ohoiwutun MSC (sekarang misionaris di Equador).
- P. Felix Jus Mewengkang MSC (sekarang Bapak Jus di Jakarta)
- Br. Andre Siwi MSC (sekarang Bapak Andre di Manado).
- Saya pergi gabung jurus operasi Kimaam, dengan speedboat menyusuri Selat Mariana (Mariana Strait).
Saya, orang asal Sungai Digoel ini, akhirnya jadi pelaut juga, bisa menyetir speedboat menerjang badai laut.
Setelah dua tahun 1996-1998, saya selesai sebagai neomis (masa belajar sebagai pastor baru), dan saat itu Gerry datang sebagai pastor baru dari Tanimbar. Ia menggantikan saya di Kimaam dan saya dipindahkan ke Langowan – Manado.
Di Kimaam ini Gerry kerja lama sekali, sampai ia begitu menyatu dengan orang Kimaam.
Saya lihat, dia terlalu sayang orang Papua, terutama orang Kimaam.
Gerry mulai tugas di Keuskupan Agung Merauke pada 1998 sampai 2018, artinya 20 tahun. Dia tidak pernah pindah, walaupun untuk kami MSC itu kesempatan pindah selalu ada.
Saya tahu, sebenarnya ia sudah sakit, tetapi ketika ditugaskan ke pedalaman (Kab. Mappi), tidak menolak dan siap berangkat.
Saya saja sudah pindah ke mana-mana, tapi Gerry tanam terus di Merauke sampai akhir hidupnya.
Terima kasih Gerry, Tuhan tahu itu semua. Kami orang Papua, khususnya orang Merauke sayang engkau.
Istirahatlah dalam damai bersama Hati Kudus Yesus yang lebih mengasihimu.