ALMARHUM Pastor Marcellus Rarun MSC adalah penulis lagu-lagu misa Gaya Manado dan banyak lagu rohani lainnya yang sangat berkumandang saat berlangsung misa.
Salah satu lagu rohani karyanya yang “mengglobal” adalah Alangkah Bahagianya Hidup Rukun dan Damai.
Buah bungaran dari Toraja
Pastor Yopi Paulus MSC member kabar begini. Tahun 2018 lalu, Keuskupan Agung Makassar merayakan keberadaan Gereja Katolik -termasuk di Tanah Toraja- kurun waktu 80 tahun.
Dalam perayaan itu, almarhum Pastor Marsel Rarun MSC yang lahir di Makale disebut khusus sebagai imam pertama (buah bungaran) dari Tanah Toraja.
Tahun 2002-2005 silam dan bersama almarhum Pastor Marsel MSC, saya bertugas pastoral di Kembes, Manado. Almarhum Pastor Marcel tinggal di Kampung Kembes, sementara saya tinggal di Kampung Rumengkor.
Waktu itu, Paroki Kembes masih sangat luas. Sampai menjangkau Rurukan, Kumelembuai, Sampiri, Kuwil, dan Kaleosan.
Saya sangat ingat, waktu terjadi tsunami di Aceh tahun 2004, saya baru saja berdoa di Kaleosan. Banyak sekali nasihat yang diberikan kepada saya.
Termasuk cerita-cerita pengalamannya, ketika Pastor Marcel Rerun MSC masih muda di Gorontalo. Almarhum mengaku punya hubungan sangat baik dan dekat dengan pejabat Bupati yang bukan kristiani.
Penyintas pesawat jatuh ke laut, berhasil berenang ke pantai
Juga pengalamannya waktu terjadi pesawat Merpati yang jatuh di laut, dekat Gorontalo. Konon bisa terjadi demikian, karena pesawat kehabisan bahan bakar.
Mungkin banyak orang tak tahu, almarhum Pastor Marcel Rarun MSC ini pernah jadi korban sebuah insiden pesawat yang jatuh di laut.
Badan pesawat Merpati itu kemudian tenggelam. Dan para penyintas insiden pesawat jatuh ke laut ini berhasil berenang mengevakuasi diri ke bibir pantai yang sunyi.
Termasuk salah satunya adalah Pastor Marcel Rarun MSC.
Salah satu saudara kandungnya adalah almarhum Pastor Sylvester Rarun MSC. Kakak kandungnya ini telah meninggal beberapa tahun lalu.
Komponis lagu
Yang lebih seru lagi, ketika Pastor Marcel mulai aktif mencipta lagu-lagu rohani bergaya Manado yang kemudian dipakai dalam liturgi Gereja.
Umat Katolik di Indonesia marilah kita ingat akan hal ini. Lagu-lagu ordinarium (Kyrie, Gloria, Kudus dan Anak domba Allah khas Manado) itu hasil karya cipta Pastor Marcellus Rarun MSC.
Biasa di bawah lagu ada tulisan kecil “M. Rarun”.
Tetapi lagu yang juga dikenal di dalam lingkungan Gereja-gereja denominasi Protestan dan bahkan di masyarakat umum adalah lagu Alangkah Bahagianya Hidup Rukun dan Damai.
Saya suka dengar cerita-cerita kisah hidup almarhum, karena penuh inspirasi.
Akhir tahun 2005 saya dipindahkan ke Taratara-Woloan seputaran Tomohon dan selanjutnya 2006 saya dipindahkan kembali ke Merauke.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2012-2015 jumpa lagi di Makassar. Saya tugas di Saluampak (Palopo) dan Pastor Marsel menjadi direktur spiritualis di RS Stela Maris, Makassar.
Di sinilah kami yang bertugas di Makassar ambil libur beberapa hari di Bali pada Januari 2013.
Terima kasih abang Pastor Marsel Rarun MSC, karena sudah memberi banyak nasihat, contoh-contoh pengalaman yang membuat saya -orang kampung Meto dari Papua ini tidak takut untuk terus nenjadi MSC dan pastor.
Berkat itu akan semakin terasa ketika kita semakin setia.
Selamat jalan Pastor Marsel, doakan kami selalu. Amin.