In Memoriam Pastor Melki Tore MSC: Bisa Hafal Nama Umat Satu Per Satu (3)

0
358 views
Kenangan lawas bulan Januari 2019, saat Mirabelle "Mia" Tecla mendapat hadiah patung Bunda Maria dan harus diberkati dulu oleh Pastor Melki Toreh MSC sebelum boleh dibawa pulang. (Dok. Mirabelle Tecla)

30 tahun adalah rentang waktu yang sangat lama. Namun kenangan lama kurun waktu 30 tahun itu tidak hilang di benak Sandra Nangoy, seorang lawyer di Jakarta.

“Saya sudah kenal Pastor Melki, mungkin sejak 30-an tahun lalu,” tulisnya kepada Sesawi.Net, Rabu 22 September 2021.

Kenangan manis itu ditorehnya saat dia masih remaja dan aktif sebagai OMK di Gereja Ratu Rosari Suci Paroki Tuminting Keuskupan Manado.

Paroki Tuminting ada di wilayah Kota Manado.

Di luar kebiasaan

Menurut Sandra Nangoy, biasanya yang dikirim ke Paroki Tuminting ini rata-rata imam yang sudah senior dan telah makan banyak “asam garam” dalam pengalaman layanan pastoralnya.

“Ini kok ada imam muda MSC yang justru dikirim ke Paroki Tuminting. Padahal, semua orang di Keuskupan Manado tahu benar, wilayah ini termasuk ‘keras’ dan sering panas juga,” kenang Sandra yang sebagai lawyer sering berkecimpung dalam proses peradilan kepailitan.

Namun sejarah membuktikan lain. “Pastor Melki Tore ini sosok imam muda yang tegas, namun juga sangat supel bergaul dan ramah,” kata Sandra.

Justru karena punya karakter pribadi yang “macam-macam” dari tegas, supel, ramah, luwes inilah, Pastor Melki Tore MSC bisa merebut banyak hati umat Paroki Tuminting.

“Etos kerja Pastor Melki Tore MSC benar-benar all out. Meski masih sangat muda –imam tahbisan baru beberapa tahun saja- ia mampu berkarya pastoral secara optimal.

RIP Pastor Melki Tore MSC (1960-2021)

Itu karena kuncinya sebenarnya hanya satu. Pastor melayani umat dengan ketulusan hati, murni bersemangat pelayanan,” terang Sandra Nangoy.

Umat Paroki Tuminting, kenangnya, akhirnya paham dan kenal benar bahwa almarhum Pastor Melki Tore MSC ini sosok imam yang penuh perhatian akan umatnya.

Hafal nama satu per satu          

Salah satu “kecerdasan” sekaligus keunggulan pribadi Pastor Melki Tore MSC adalah daya ingatnya yang luar biasa.

Begitu besar perhatiannya pada umat, maka bahkan sampai puluhan tahun pun, kata Sandra Nangoy, Pastor Melki masih saja tetap ingat nama satu per satu umatnya di Paroki Tuminting itu.

Tidak hanya nama yang dia ingat dan masih hafal. Tapi juga “peta keluarga” banyak umat di Tuminting masih dia ingat, sekalipun sudah puluhan tahun dia meninggalkan Tuminting.

“Kalau cerita tentang umat Paroki Tuminting, maka almarhum Pastor Melki Tore MSC hingga akhir hayatnya masih saja ingat si A ini anaknya berapa, ada di mana, dan sekarang masing-masing anak itu sudah jadi orang macam apa,” tulis Sandra.

Bisa dibilang, tandasnya, almarhum Pastor Melki adalah sosok imam yang perhatian dan betul-betul mau mengenali satu per satu umatnya.

Berkarya di Paroki Kampung Duri

Wataknya yang super supel dan pintar bergaul itu pula yang membuat Pastor Melki Toreh MSC bisa menenteramkan hati umatnya di Paroki Kampung Duri, Jakarta Barat.

Terlebih ketika gereja paroki di kawasan permukiman padat penduduk itu sering mendapat intimidasi dan gangguan keamanan dari kelompok radikal.

Berapa banyak kali, pastoran digeruduk oleh kelompok radikal, namun almarhum Pastor Melki Tore MSC berhasil menyelesaikannya dalam “senyap”.

Keramahan dan supelnya bergaul menjadikan almarhum Pastor Melki mampu membuat perluasan lahan gereja dan pastoran.

Almarhum Pastor Yohanes Melki Tore MSC bersama anak yang ikut dalam rombongan perjalanan. (Michelle Wondal)

Patung harus diberkati

Tentang Selendang Biru alias Selbi -sebuah grup menari beranggotakan para ibu Komunitas Kawanua Katolik Jakarta- Mirabelle Tecla juga punya kisah kenangan menarik.

Kisah ini, tulisnya kepada Sesawi.Net, terjadi saat misa syukuran Natal bersawa Komunitas Kawanua (Kawkat) Jakarta bertempat di Karawaci, Tangerang, Januari 2019 lalu.

Waktu itu ada semacam lucky draw dan yang mendapat “durian runtuh” itu salah satunya adalah Mia – sapaan akrab Mirabelle Tecla.

“Saya mendapat hadiah patung Bunda Maria,” kenang Mia yang waktu itu.

Ketika hadiah itu diterima dan saat beranjak mau kembali ke kursinya, Mia harus melewati posisi duduk Pastor Melki Tore MSC.

Maka, ia pun “ditegur” mesra dengan sebuah gurauan.

“Eh jangan pergi dulu untuk langsung dibawa pulang. Sini saya berkati biar kamu bisa langsung pakai di rumah,” kenang Mia.

Sesaat kemudian, Pastor Melki lalu memberkati hadiah berupa patung Bunda Maria tersebut.

“Itu satu kisah kecil yang menunjukkan betapa sejak jadi imam muda sampai sudah senior pun, almarhum Pastor Melki ini tetap punya perhatian besar pada hal-hal kecil,” tulis Michelle Wondal yang saat perhelatan bersama Kawkat di Karawaci tahun 2019 silam itu jadi seksi super sibuk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here