BERIKUT ini rekaman percakapan ringkas dengan almarhum Pastor Pietro di Vincenzo CP atau yang lebih akrab dikenal dengan nama sapaannya: Pastor Petrus CP.
15 Agustus 1970 menjadi imam misionaris CP ke Indonesia
Laporan Majalah Duta terbitan Komisi Komsos Keuskupan Agung Pontianak sebagaimana ditulis oleh Samuel Bjp, Pastor Petrus CP sudah meninggalkan Padula di Italia Tengah menuju Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1974. Dilakukan untuk memulai perjalanan hidupnya yang baru sebagai seorang imam misionaris Congregatio Passionis (CP) di Indonesia; khususnya di Kalbar.
Gembalakan domba dan harus jalan kaki 300 km
Ia punya tujuh saudara kandung dan merupakan anak bungsu dari sebuah keluarga sangat sederhana. Malah boleh dibilang miskin. Orangtuanya bekerja sebagai peternak kambing domba.
Pada masa remajanya, Pastor Petrus CP sering harus menggembalakan ratusan ternaknya dan mencarikan rumput untuk sekawanan ternaknya. Untuk itu, ia harus rela meninggalkan Italia Tengah dan berjalan kaki sejauh 300 km menuju wilayah Italia Selatan guna menemukan rerumputan hijau di musim panas.
Waktu remaja, Pastor Petrus CP mengaku pernah menangis kuat saking sudah tidak tahan menahan lapar. Karenanya, ia lalu mengetuk rumah tetangganya bernama Ibu Sesilia dan minta roti agar dia bisa makan.
Pesta 50 tahun imamat
Tahun 2020 lalu, Pastor Petrus CP merayakan pesta 50 tahun imamatnya di Kalbar. Ia sudah merangkai perjalanan hidup menjadi seorang misionaris selama lebih dari 46 tahun di Indonesia dan khususnya di Kalbar.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam. (Berlanjut)
Baca juga: RIP Pastor Pietro “Petrus” di Vincenzo CP