MULAI bulan Juli 2018 sampai hari saat dipanggil Tuhan, Sabtu 6 Maret 2021, maka sudah selama 2,5 tahun almarhum Romo FX Gunawan Heru Susanto MSF tinggal di Komunitas Pasturan St. Paulus Kleca. Bersama Romo Emanuel Nuwa MSF dan Romo Rufinus Sabtian SF.
Kenangan tentang sosok Romo Heru bagi Romo Emanuel dan Romo Rufinus masih sangat membekas.
Sehari sebelum meninggal
Romo Emanuel mengenang Romo Heru, ketika Romo Heru memimpin misa Jumat pagi tanggal 5 Maret 202. Romo Heru masih memimpin misa dengan suara lantang.
Ungkapan kenangan Romo Emanuel pada sosok almarhum Romo Heru ini dia sampaikan pada Misa Requem hari Sabtu 6 Maret 2021 pukul 18.00 di Gereja St. Paulus Kleca Solo.
Romo Emanuel Nuwa mengungkapkan berikut ini.
“Saya bersyukur pernah tinggal bersama Romo Heru Gunawan. Meskipun dalam keterbatasan sakit, beliau setia dan siap melayani. Siap melayani entah misa, perminyakan orang sakit, pemberkatan jenazah dan pelayananan apa saja Romo Heru selalu mengatakan siap asalkan ada yang menjemput. Bagi saya ini sesuatu yang indah.”
Beliau tahu tugas seorang imam, memberi diri sampai akhir hidupnya. Sebagai rekan sekomunitas, saya merasa kehilangan. Kehilangan teman seperjuangan dalam suka dan duka.
Romo Heru telah memberikan pelayanan terindah di tempat ini. Ia telah memberi sisa hidupnya di Paroki Kleca ini.
Mewakili umat, Dewan Paroki St Paulus Kleca Surakarta, kami menyampaikan terima kasih pada Romo Heru Gunawan. Selamat jalan konfraterku. Bahagia bersama Bapa di surga.”
Romo Rufinus Sabtian MSF yang tinggal satu rumah di pasturan bersama Romo Heru Gunawan pada saat akhir Misa Requiem mengungkapkan berikut ini.
“Romo Heru adalah sosok pribadi yang santun. Bahkan dengan romo yang lebih muda pun selalu bertutur kata santun dan sopan. Sering kali Romo Heru kalau saya ajak curhat menggunakan bahasa Jawa krama inggil atau bahasa Jawa yang halus,” kenang Romo Rufi.
Menurut adik kandung dan Dewan Paroki
Adik Romo FX Gunawan Heru Susanto MSF bernama Bapak Anatasius Dewanto. Ia juga tinggal di Solo dan menjadi Kepala Sekolah SD Kanisius Pucangsawit.
Ia mengungkapkan bahwa Romo Heru merupakan sosok yang ngemong adik-adiknya, meskipun kadang-kadang memberi nasihat yang keras. Tetapi hal itu bisa disampaikan dengan cara lembut.
Bapak Anatasius Dewanto mengenang sebagai berikut.
Ketika keluarganya pindah dari Pajang di Solo ke Kudus beberapa dekade silam, Romo Heru sudah sejak kecil bercita-cita menjadi pastor. Berjalan dari rumah ke gereja yang berjarak satu kilometer berjalan kaki, ikut misdinar dan masuk seminari.
“Didampingi oleh bapak yang waktu itu pernah menjadi tentara dan kepala sekolah di Kudus, Mas Heru direstui dan didukung menjadi seorang romo oleh bapak dan ibu,” kenang Bapak Dewanto.
Kenangan yang lain pribadi Romo Heru dialami oleh Bapak Suranto Seksi Hubungan Antar Keagamaan Pengurus Dewan Paroki St. Petrus Purwosari Solo.
Pak Ranto mengenang Romo Heru sebagai sosok romo yang baik, santun, ramah, penuh kasih kebapakan. Selalu senyum dan hapal dengan umatnya di St. Petrus Purwosari.
Pak Ranto masih terbayang kebaikan Romo Heru karena sering disapa duluan saat bertemu.
Semua kenangan membekas sebagai harta rohani yang baik dari sosok pribadi Romo FX Gunawan Heru Susanto MSF kepada keluarga dan umat serta komunitas yang ditinggalkan.
Semoga Romo Heru yang telah menghadap Tuhan, diterima dalam tangan Tuhan karena Allah sungguh baik.
Selamat jalan Romo Heru, beristirahalah dalam damai Tuhan. Amin.
