PAGI hari ini ada pemberitahuan lewat WA Grup Bidang Kesaksian Paroki Katedral Malang bahwa ada live streaming Perayaan Ekaristi peringatan 40 hari meninggalnya Romo Heribertus Supriyadi O.Carm.
Dari Paroki Tomang Gereja Maria Bunda Karmel Jakarta pada Rabu, 29 September 2021 pukul 19.00 WIB.
Ya Romo Heri begitu sapaannya pernah bertugas sebagai Pastor Paroki Maria Bunda Karmel di Jakarta sejak Desember 2010.
Bagi penulis, banyak kenangan bergaul bersama almarhum. Setidaknya ketika almarhum mengampu karya sebagai Sekretaris Keuskupan Malang sekaligus Pastor Rekan di Paroki SPMGK Katedral Malang tahun 2005-2010.
Sambil menggesek biola, almarhum suka menyanyi tembang Caping Gunung di hadapan bapak/ibu umat Kapel Landungsari. Suaranya oke enak untuk didengarkan dan ditirukan oleh umat yang ikut misa menjelang HUT Kemerdekaan RI.
Menyapa saudara se-Ordo dengan gembira, ketika singgah sebentar di pastoran di mana saudaranya berpelayanan sebagai pastor paroki.
Misalnya ketemu Romo Antonius O.Carm yang pada tahun 2006 bertugas di Paroki Maria Bunda Karmel Probolinggo, dan Romo Adrianus O.Carm yang sedang bertugas di Lawang.
Sekarang Romo Antonius O.Carm sebagai Direktur Yayasan Karmel, sedang Romo Adrianus O.Carm sebagai Pastor Kepala Paroki Curahjati Banyuwangi.
Waktu itu, Romo Heri dalam perjalanan Asistensi Imam ke Paroki Situbondo.
Membangkitkan semangat umat yang sedang merenovasi kapel, ketika beliau mengunjungi Kapel Stasi Santo Elias Karangrejo Paroki Purworejo Keuskupan Malang.
Kunjungan dilaksanakan malam hari, setelah almarhum mempersembahkan misa dalam rangka asistensi imam di rumah umat Katolik, karena kapel sedang direnovasi.
Sosok fleksibel
Pandai berkotbah atau memaparkan homili dengan bahasa yang sederhana dan cocok untuk didengarkan siapa saja umatnya.
Ambil contoh di Kapel Stasi Kedungsalam Paroki Purworejo yang umatnya tidak lebih 20 orang yang hadir. Atau di Gereja Paroki Maria Bintang Samudra Situbondo yang umatnya ratusan. Bahkan di Gereja Katedral Malang yang pada masa normal, umat hadir bisa mendekati seribu orang.
Melayani misa kepada para pasutri yang akan menjadi Panitia Rapat Denas ME Distrik X di Malang juga tidak merasa canggung. Padahal para pasutri itu rata-rata seusia ayah-ibunya. Almarhum selalu percaya diri dan tampil apa adanya.
Banyak orang muda katolik Paroki Katedral Malang yang mempunyai kesan tersendiri tentang beliau sebagai sosok imam yang humoris dan bersahabat. Ketika masa itu, para OMK ini masih menjadi putera-puteri altar, boleh dikata mulai anak-anak sampai dengan orangtua cinta dan dekat dengan beliau.
Sebagai Pastor Rekan di Paroki Katedral Malang, almarhum Romo Heri juga rajin berkunjung kepada pengurus lingkungan di Wilayah Ganjil dengan naik sepeda motor.
Beliau juga aktif mendampingi para Pengurus Bidang Pelayanan dan Bidang Kesaksian baik dalam perencanaan program kerja maupun dalam pelaksanaannya.
Suatu saat ketika menghadiri acara donor darah di halaman Gedung Widya Bhakti Malang yang sudah menjadi kegiatan rutin tiga bulanan Bidang Pelayanan bekerja sama dengan PMI Kota Malang, beliau ditawari untuk ikut mendonorkan darah.
Beliau menyampaikan bahwa darahnya tidak layak untuk didonorkan karena pernah terjangkit malaria sewaktu bertugas di Paroki Kaimana Keuskupan Manokwari – Sorong.
Hari ini, peringatan 40 hari beliau pulang ke rumah Bapa di surga. Semoga Romo Heribertus Supriyadi O.Carm beristirahat dalam damai Tuhan di surga.
Kredit: Bu Ratna/Paroki Katedral Malang