PADA tanggal 3 Mei 2021, saya menerima buku Renungan Harian Misioner (RHM).
Buku renungan ini dikelola oleh salah seorang anggota Serikat Sabda Allah (SVD) yakni Romo Anton Mitakda,SVD.
Saya sangat terkejut dan sekaligus senang, karena dalam buku tersebut dimuat dua puisi yang saya dedikasikan untuk almarhum Pater Jusuf Halim SVD.
Judul puisi itu adalah Titip Doa untuk Tulang Rusukku. Juga puisi lain bertitel Air Mata Doa untuk mengenang almarhum Pater Aloysius I Wayan Supriyadi SVD.
Saya langsung WA ke Romo Antonius Sarto Mitakda SVD, Sekretaris Misi SVD Provinsi Jawa. Lantaran nomor WA-nya tercantum di buku RHM tersebut.
Dalam WA, saya katakan ini, “Terimakasih Pater karya saya dihargai. Saya juga menyampaikan koreksi pada puisi Titip Doa untuk Tulang Rusukku pada kalimat “Semakin belukar di ladang cintaku” seharusnya “Semak belukar di ladang cintaku”.
Pada kesempatan tersebut, saya juga mengirimnya satu tulisan dan dua puisi untuk Romo Servasius Subhaga SVD untuk dimuat di RHM pada edisi September-Desember 2021.
Untuk WA saya, tersebut almarhum Romo Sarto Miktada SVD lalu membalas saya via WA juga begini: “Ok terimakasih ya untuk perbaikannya. Mohon maaf, saya muat saja tanpa izin. Langsung kutip dari WAG SVD Jawa.”
“Iya, untuk Pater Servasius, saya sudah rencana untuk muat terbitan berikut. Terima kasih sudah berikan saya bahan tulisannya. Sehat selalu. Tuhan memberkati.”
Untuk balasannya saya berkomentar, “Tidak apa-apa Pater. Untuk kebaikan. tanpa izin pun tidak dosa…he…he..
Romo Sarto pun membalas, “He… he…he. Thanks ya.”
Ini komunikasi pribadi saya dengan Romo Sarto untuk pertama kalinya. Dan tak dinyana ternyata ini juga komunikasi pribadi saya dengan beliau terakhir kalinya.
Andaikata ia tidak “pulang ke Rumah Bapa”, komunikasi pasti berlanjut manakala tulisan dan puisi saya untuk Pater Servasius Subhaga SVD telah dimuat di Renungan Harian Misioner mendatang.
Hari ini, berita datang.
Romo Antonius Sarto Mitakda SVD berpulang di RS Sint Carolus Boromeus Jakarta. Lagi-lagi, Covid-19 telah memanggil imam kami yang seharusnya masih kami butuhkan.
Selamat jalan Romo Sarto.
Nama dan karyamu akan kami kenang, terpatri di buku RHM dari edisi ke edisi.
Edisi September nanti pasti tak ada lagi namamu. Tapi semangat misioner ada di buku RHM andaikata masih diterbitkan.
Bahagia di surga imamku. Doa kami mengiringi perjalananmu ke surga kekal.
Denpasar, 05.07.2021.
https://www.sesawi.net/in-memoriam-romo-sarto-mitakda-svd-bocah-nakal-dari-saumlaki-maluku-tenggara/