In Memoriam Romo Y. Suyatno Hadiatmojo Pr, Senyum Mengembang Sebelum Masuk Kamar Operasi (1)

2
4,805 views
Almarhum Romo Yosep Suyatno Tuyet Hadiatmojo.

SEBUAH foto diri dengan senyum mengembang muncul di grup WA alumni Seminari Mertoyudan. Foto itu memperlihatkan dengan sangat jelas wajah itu milik siapa.

Wajah sumringah penuh senyum itu adalah almarhum Yosep Suyatno Hadiatmojo Pr alias Romo Tuyet Pr.  Dan tampaknya, foto diri itu diambil  beberapa jam sebelum imam praja (diosesan) KAS ini harus masuk kamar operasi untuk memperbaiki kinerja jantungnya.

Foto diri itu baru muncul pada hari Selasa malam tanggal 4 Juli 2017 selepas petang hari.

Teman sejati mendukung moril

Ikut muncul pula beberapa foto lainnya yang memperlihatkan dukungan teman-teman angkatan alumni Seminari Mertoyudan tahun masuk 1977 yang ikut  ‘mengantar’ almarhum Romo Tuyet Pr memasuki kamar operasi sesuai jadwal. Di situ jelas nampak, betapa bahagianya almarhum Romo Tuyet ketika di saat-saat kritis hendak menjalani operasi serius di jantungnya, teman-teman seangkatan di Seminari Mertoyudan yang tinggal di Jakarta datang menjenguk dan memberikan dukungan hati dan moril kepadanya.

Sebuah momen persahabatan sejati. Manakala tengah berkesusahan, maka teman yang datang menghibur dan memberi dukungan adalah sosok teman sejati. Bukan sebaliknya, datang hanya karena teman tengah dalam posisi jaya atau makmur.

Namun beberapa jam kemudian, terbetik berita mengagetkan bahwa paska operasi jantung di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat, jantung almarhum Romo Tuyet mengalami masalah yakni komplikasi sehingga konon detak jantungnya berhenti mendadak. Segera diambil tindakan dipasang alat pacu.

Selang beberapa jam kemudian, teman pengunduh berita itu hanya bisa berujar: “Kita tinggal menunggu, mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu, sehingga romo bisa cepat sadar. Semoga tidak terjadi hal serius pada Romo Tuyet…”

Teman angkatan almarhum Romo Tuyet –sejumlah alumni Seminari Mertoyudan tahun masuk 1977.

Nasib Romo Tuyet

Malam beranjak tidur dan tak seorang pun tahu apa yang terjadi di ruang ICCU dimana Romo Tuyet terbaring lemah paska operasi jantung.

Kabar lebih jelas akan ‘nasib’ Romo Tuyet Pr baru muncul di ujung hari Rabu dinihari, ketika semua orang sudah terlelap dalam tidur nyenyaknya. Namun tidak bagi anggota keluarga Romo Tuyet dan sejumlah imam diosesan yang bertugas ‘menjaga’ dan mengawal proses operasi Romo Tuyet Pr.

Seorang teman alumni Seminari Mertoyudan tahun masuk 1978 dari Semarang pada pukul 22.21 sempat berujar demikian: “Kami doakan dari jauh semoga semua lancar dan Romo Yatno bisa sehat dan pulih kembali seperti semula.”

Demikian bunyi  doa Frankie yang di bulan Mei 2017 lalu sedianya mau mengundang Romo Tuyet Pr untuk ikut memimpin perayaan ekaristis HUT ke-25 perkawinannya. Namun, Romo Yatno urung datang karena mengalami problem sakit jantung.

Melihat beberapa foto bagus tentang nuasa persahabatan alumni Mertoyudan tahun 1977 maka saya pun berujar: “Wuih, Merto 77 apik semangat belarasa ” (Wah, bagus sekali semangat berbelarasanya dari teman alumni tahun 1977.”

Pada pukul 23.56, seorang rekan alumnus Mertoyudan tahun 1978 Trias Dinuk ikut berujar:  “Semoga Romo Yatno segera sembuh.”

Beberapa jam berikutnya pada pukul 02.47 Rabu dinihari,  Ketut dari Denpasar pun ikut menyahut dengan harapan: ”Semoga Tuhan Yesus segera menjamah dan memberi kesembuhan kepada Romo Yatno agar kembali dapat melayani umat-Nya.”

Ketut tidak tahu bahwa ternyata tangan Tuhan telah lebih dahulu ‘bekerja’.

Romo Tuyet sudah meninggal dunia, ketika doa-doa harapan akan kesembuhannya itu dilambungkan segenap alumni Mertoyudan tahun masuk 1978.

Romo Yosep Suyatno Hadiatmojo aktif di gerakan komunikasi lintas FKUB Yogyakarta.

Baca juga:

Kabar duka menyeruak

Rabu dinihari, akhirnya kejelasan soal ‘kepergian’ Romo Tuyet itu pun akhirnya muncul ke permukaan.

“Berita lelayu ini saya dengar langsung dari adiknya, Mbak Marsiana, baru saja sekitar pukul O2.00 dini hari, Rabu, 5 Juli 2017,” demikian tulis Basuki Ismail, teman seangkatan almarhum Romo Tuyet di Seminari Mertoyudan sejak tahun 1977. Basuki masuk praja KAJ bersama Agus Budi dari Muntilan dan almarhum Krismanto, sementara almarhum Romo Tuyet bersama Suyamto, Jarot Kusno, Trinugraha, Sutrasno (KPA), Insap Santosa, Supranowo masuk praja KAS;  sedangkan almarhum Wahyanto masuk praja Keuskupan Ketapang. Lainnya lagi masuk Novisiat Girisonta sebagai calon Jesuit: Baskara Tulus Wardaya, Suhari, Sugeng Agus Priyono, Budi Hartono, Wibowo Ardi, Hartoni Ashali, Herman Tjahja, Kastiargo (KPA). Lainnya lagi masuk MSF: Koko yang kini menjadi kartunis; dan Isdaryanto asal Delanggu masuk SVD Provinsi Jawa-Bali.

“Kita telah berdoa bersama dan menemani (dia) bersama sejak sebelum sakit, ketika sakit di Yogja, dibawa ke Pastoran MBK,  ketika makan makan malam bersama di Pesanggrahan, Jumat tanggal 30 Juni 2017,” tulis Basuki, mantan seminaris asal Paroki Pati, Jateng.

“Allah demikian baik telah memberi kesempatan kepada kami  untuk bertemu dan memberi selamat perpisahan yang baik kepada sahabat kami: Romo Yatno Pr,” lanjutnya.

Deg-degan

Rasa cemas itu sebenarnya sudah menggelayuti hati Basuki sejak akhir Juni 2017. Saya dengar dari Vivi, umat di Paroki MBK dan kakak kandungnya juga teman seangkatan almarhum Romo Tuyet, yang menerangkan pekan lalu bahwa kondisi Romo Yatno memang tidak ‘bagus’.

“Sejak makan malam terakhir kami, Jumat tanggal 30 Juni 2017, saya sudah merasakan deg-degan, ketika RomoYatno bicaranya hanya pelan. Dan kemarin pagi,  Selasa tanggal 4 Juli 2017,  pukul 07.00 WIB, ketika masuk kamar operasi, saya kembali deg-degan lagi,” ungkap Basuki.

“Dan merasa plong ketika kemarin malam, Selasa 4 Juli 2017, sekitar pukul 20.00 WIB, kami berdoa bersama di RS, kami masih memohon mukzizat, namun Allah lebih setia kepada Romo Yatno untuk dipanggil lebih cepat dari yang kami minta. Selamat jalan Romo Yatno, karyamu tetap kami ingat,” tullis Basuki.

Almarhum Romo Yosep Suyatno Hadiatmojo. (Ist)

Baca juga:

Pesan terakhir beliau yang sempat didengar oleh teman-teman angkatan 77 seperti Budi Susanto, Budi Agus, dan Basuki Ismael adalah sebagai berikut.  Ini soal mobil jip tua miliknya. Jip tua itu akan  dijual karena tidak baik naik mobil berbahan bakar solar untuk pasien dengan kondisi kesehatan jantung yang buruk dan karena itu kepengin membeli mobil bensin.

“Aduh Romo Yatno, ternyata itu simbol bahwa romo akan mengendarai ‘mobil abadi’ ke Rumah Bapamu di surga,” tulis Basuki.

“Sekali lagi selamat jalan Romo Yatno, tadi malam, kami sempat berdoa bersama dengan perwakilan KPP 77: Basuki, Budi Agus, Priyo, Benny, Wawan, Rina, Becky dan adik Romo Yatno Marsiana dan saya merasa plong ternyata Allah telah memberikan jawaban yang tepat pada waktunya,” tulisnya mengakhiri sharing pribadi.

2 COMMENTS

  1. Semoga jiwa Romo Suyatno damai dalam kasih Kerahiman Ilahi. Ikut bela sungkawa dan mendoakan

  2. Semoga jiwanya tenteram dan bahagia, semoga karyanya berlanjut dengan munculnya pribadi2 baik. Misa requiem di Kenthungan dihadiri banyak orang termasuk Gubernur DIY serta perwakilan dari kabupaten2.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here