In Memoriam Sr. M. Helena FSGM: Lampu Berkedip-kedip Takkan Dipadamkan

0
438 views
RIP Sr. Helena FSGM.

HARI Sabtu, 1 Februari 2020 pukul 09.50 WIB, Allah Sang Sumber Hidup telah memanggil Sr. M. Helena FSGM ke dalam kerajaan damai-Nya yang kekal.

Almarhum Sr. Helena FSGM terlahir dari pasangan Bapak dan Ibu Imamredja, pada tanggal 15 Agustus 1935 di Wonosari, Yogyakarta.

Margaretha Nut Martinah adalah nama Sr. M. Helena sebelum masuk biara.

  • Masa postulat: 2 Februari 1955.
  • Profesi pertama: 2 Februari 1958.
  • Kaul Kekal: 18 Februari 1964.
  • Pesta emas: 23 November 2007.
  • Pesta intan: 23 November 2017.

Tahun 2018, Sr. M. Helena mulai sakit,dan tinggal di Komunitas Maria Fatima Gisting sampai akhirnya  dipanggil Tuhan.

Saat awal menderita sakit, Sr M. Helena berjuang untuk  menerima kenyataan, bahwa secara fisik beliau tidak dapat beraktifitas seperti sedia kala dan harus tergantung pada pertolongan orang lain.

Namun Sr. M. Helena tetap menyatukan sakit yang dialami dengan penderitaan Yesus sendiri, kendati tidak mudah.

Almarhumah Sr. Helena FSGM saat merayakan 60 tahun hidup baktinya sebagai suster biarawati bersama Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dan Mgr. Aloysius Murwito OFM. (Dok. FSGM)

Rasa tenteram

Sr. M. Helena seorang yang beriman mendalam yang mendasarkan seluruh hidupnya pada Allah, melalui hidup doa yang ia hayati setiap hari yang menjadi kekuatan dalam menjalani panggilannya.

Kekuatan yang berasal dari Allah menjadikan Sr. M. Helena seorang pribadi yang santun, sederhana, dan lembut. Relasinya yang mendalam dengan Allah ia wujudkan dengan disiplin yang tinggi menghidupi hidup doa dan kebersamaan.

Setiap saat berjaga dan menyatukan hidupnya dengan penderitaan Yesus di jalan salib dengan terus setiap jam mendoakan doa waktu.

Kedekatannya dengan Allah dapat kita rasakan, ada rasa damai dan tentram, bila berada di dekatnya. Sr. M. Helena selalu bergembira dan mensyukuri setiap tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya, serta mewujudkan kasih-Nya dalam pelayanan. Ia selalu terbuka menerima siapa pun yang datang ke komunitas, menyapa dengan ramah dan siap membantu.

Kesadaran bahwa Allah telah memanggilnya, menjadikan Sr. M. Helena yakin bahwa Allah  selalu menghidupi, menyertai dan menguatkan bila lampu panggilannya mulai berkedip-kedip.

Pengalaman diampuni, dimengerti dan diterima apa adanya menjadi kekuatan tersendiri bagi Sr. M. Helena untuk setia kepada Allah yang memanggilnya.

Setelah pensiun, almarhumah Sr. Helena memberi teladan kepada suster muda dengan mengerjakan hal-hal sederhana dengan cinta yang besar.

Kesederhanaan dan ketulusannya nampak dalam pergaulan dan persaudaraan yang hangat dengan semua orang.

Bersama Simeon

Tanggal 25 Januari 2020 karena kondisi yang semakin menurun, Sr. M. Helena menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit dari Romo Dwijo Sukarno SCJ.

Tanggal 1 Februari 2020 pukul 09.50 WIB, Sr. M. Helena dijemput oleh Tuhan Sang Pemberi Hidup didampingi dengan doa-doa para suster.

Kini Tuhan yang baik itu telah mengambil seluruh penderitaannya dan memberinya kebahagiaan yang kekal bersama para kudus dalam kemuliaan kekal.

Bersama dengan Simeon dan Hana berkata:

“Sekarang Tuhan, perkenankanlah Hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu yang telah Engkau sediakan dihadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu Israel.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here