In Memoriam Sr. Nikolin Padjo SSps, Korban Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur

0
0 views
RIP Sr. Nikolin Padjo SSpS jadi korban meninggal karena dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Minggu malam tanggal 3 November 2024. (SSpS)

SAUDARA-saudariku saya hanya melanjutkan apa yang ditulis Pastor Aleks Jebadu SVD, ini sedikit catatan tambahan dari saya.

Kami 21 imam merayakan misa pemakaman Sr. Nikolin Padjo kemarin pagi sampai siang; dipimpin oleh Romo Laurens Noi, keponakan almarhumah Sr. Nikolin. Ketika kami memberi penghormatan terakhir sebelum peti jenazah ditutup, semua Suster SSpS meratap bersama dalam tangis paling pilu yang pernah saya dengar. Sejumlah Postulan menjerit histeris ;seperti anak yatim piatu yang tiba-tiba kehilangan ibunya.

Almarhumah Sr. Nikolin adalah suster yang baik hati, pekerja keras. Ia melayani saudara-saudarinya dengan segenap hati. Di Hokeng, selain menjadi pemimpin komunitas, ia juga mengurus Rumah Retret Sesababu; turut bertanggungjawab atas SMP Sanctissima milik SSpS dengan ratusan siswa-siswi, asrama putera dan asrama puteri, serta poliklinik.

Minggu sebelum musibah, keluarga dari Bajawa ingin menjemput dia untuk beristirahat sejenak di rumah. Ia menjawab: “Kalau saya pergi, siapa mengurus semua anak ini?” Ternyata dia sendiri mati dalam musibah, sedangkan semua suster dan anak asrama selamat.

***

Almarhumah adalah seorang hamba Tuhan yang tangannya dan hatinya bersih. Sewaktu bertugas di Ende, dia membereskan keuangan Klinik Bersalin milik SSpS dari korupsi yang dilakukan oleh seorang dokter dan beberapa perawat.

Sewaktu menjadi bedahara yayasan yang mengurus Rumah Sakit St. Gabriel Kewapante, Maumere, ia membongkar penyalahgunaan uang sekitar Rp 300 rupiah. Sewaktu menjadi pemimpin komunitas Larantuka, dia lagi-lagi membereskan penyalahgunaan di komunitas ini.

Saya mengenalnya sejak dia sebagai suster yunior bertugas di dapur Ledalero selama dua tahun; persis ketika bencana gempa bumi dahsyat menimpa Flores tahun 1992 dan menghancurkan sebagian besar gedung-gedung Ledalero. Pengabdian hamba Tuhan yang setia dan kematiannya yang tragis itulah yang menyebabkan tangis pilu para suster dan sanak keluarganya dari Bajawa.

***

Sr. Nikolin menjalani hidup bakti selama 34 tahun dengan motto: “Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” (Yoh. 21: 17)

Tuhan menjemput kekasihnya dalam tidur dengan pijar batu dari gunung api. Saya bayangkan dia menderita selama satu dua detik, lalu menghadap hadirat Tuhan yang mencintai dia dengan kasih yang kekal.

Semoga dari tempat damai dan sukacita abadi, suster mendoakan begitu banyak korban musibah Gunung Lewotobi:

  • Ribuan rakyat yang kehilangan rumah dan tanaman di kebun-kebun mereka.
  • Siswa Seminari Hokeng yang terpaksa pulang ke rumah.
  • Siswa-siswi SMP yang sekolah dan asramanya hancur.
  • Anak-anak yang sakit dan terluka di tempat pengungsian.

“Sr. Nikolin terkasih, terimakasih untuk teladan pengabdianmu yang luar biasa. Doakan begitu banyak orang yang pernah engkau layani dengan sepenuh hati dan tetap membutuhkan bantuanmu”.

Salam kasih untukmu menembus langit

Pastor Leo Kleden SVD

Ledalero 6/10/2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here