Bacaan 1: 1Yoh 2:12-17
Injil: Luk 2:36-40
Ditahun 1980-an ada motto candaan anak-anak muda yang cukup terkenal,
- Saat muda foya-foya (suka-suka)
- Tua kaya raya
- Mati masuk surga
Hidup sepertinya sangat mudah untuk dijalani, maunya bisa menjalani hidup seperti dalam motto tersebut. Padahal antara kesenangan duniawi dan sukacita kasih Allah tidak bisa dicampuradukkan. Banyak orang disaat senang tidak punya waktu untuk Tuhan (malah lupa). Sebaliknya disaat susah baru ingat Tuhan.
Masih mending saat ingat Tuhan bisa membawa kepada pertobatan. Tidak jarang, ingat Tuhan justru merasa ditinggalkan-Nya dan mulai mengutuki-Nya bahwa Tuhan tidak adil.
Dalam peneguhannya, Yohanes menuliskan nasihat-nasihatnya untuk selalu bersandar pada kekuatan-Nya untuk mengalahkan dunia. Menurut Yohanes, mengandalkan duniawi berarti melupakan Tuhan atau tidak percaya pada-Nya.
“ Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Meski sudah hidup menjanda disaat umurnya menginjak delapan puluh empat tahun, Hana adalah seorang yang soleha. Hana adalah seorang wanita yang taat kepada Tuhan, dan menjalankan kewajiban agama dengan baik.
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Dihadapan para jemaat, Nabi Hana memberi kesaksian bahwa Yesus yang masih kanak-kanak itu adalah Sang Juru Selamat yang telah dinanti-nantikan Bangsa Israel. Sebuah kesaksian yang menggambarkan sukacita setiap orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem serta mengalami kasih Allah dalam diri Putra-Nya.
Pesan hari ini
Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani namun kasih Allah tidak pernah berakhir.
Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
“ Jangan berdoa untuk hidup mudah. Berdoalah untuk menjadi manusia yang lebih kuat melawan dunia.”
