Ingin Menemui Yesus

0
388 views
Ilustrasi - Mencari untuk menemui Yesus. (Ist)

Bacaan 1: Yer 31:31 – 34
Bacaan 2: Ibr 5:7 – 9
Injil: Yoh 12:20 – 33

ZAMAN Yesus tentu saja belum ada internet, sehingga untuk mencari tahu sesuatu harus mendatangi obyek yang dicari. Berbeda dengan zaman sekarang, untuk mencari sesuatu atau bahkan bertemu seseorang bisa melalui daring atau aplikasi online.

Dengan aplikasi online, maka segala kemudahan bisa didapatkan. Jejak digital tak bisa dihapus, sekali klik maka akan muncul banyak informasi obyek yang kita cari.

Dalam bacaan Injil, kita membaca ada “orang-orang Yunani” datang untuk menemui Yesus.

“Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.”

“Orang-orang” Yunani itu bisa kita refleksikan sebagai orang-orang non Yahudi (termasuk kita). Mereka tentu telah mendengar apa yang dilakukan Yesus.

Mereka bisa saja orang-orang bangsa lain (tidak harus Yunani) yang berbahasa Yunani namun yang jelas bukan orang Yahudi. Sama artinya jika saat ini banyak orang sedunia yang berbahasa Inggris.

Artinya situasi ini bisa kita refleksikan bahwa “orang-orang Yunani” adalah diri kita sendiri saat ini. Sepertinya Yohanes ingin mengajak kita masuk dalam kisah ini, sebagai “orang-orang Yunani”.

Mereka datang kepada Tuhan Yesus mencari hikmat ilahi.

Tuhan Yesus mengajar untuk taat dan pasrah kepada Allah Bapa. Meski Ia adalah Anak Allah namun ketaatan-Nya untuk tetap menjalani penderitaan dalam penebusan dosa semakin membuat kita tertarik mengikuti-Nya. Paling tidak, hal ini juga disampaikan oleh penulis surat Ibrani.

Ia mengumpamakan Diri-Nya sebagai biji gandum yang mati:

“Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Demikian sabda-Nya.

Untuk menghasilkan buah yang banyak maka biji gandum harus mati.

Kematian-Nya merupakan pemulihan hubungan antara Allah dengan umat-Nya serta “Pokok Keselamatan” kasih karunia hidup kekal.

Selain itu, kematian-Nya juga merupakan penggenapan dari nubuat Nabi Yeremia.

Kematian-Nya menjadi perjanjian baru tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel namun juga bagi seluruh umat di dunia.

“Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Pesan hari ini

Maukah kamu berkata, “kami ingin menemui Yesus”.

Datang untuk belajar hikmat-Nya, taat dan pasrah kepada Bapa serta mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah jembatan pemulih hubungan kita dengan-Nya.

“Lakukan lebih banyak untuk dunia serta menghasilkan buah daripada untuk dirimu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here