Inspirasi Hari Ini: Tanah Hati

0
290 views
Ilustrasi: 34 orang peserta forum Pertemuan Karitas Asia dari 13 negara belajar kearifan lokal dari para ibu keluarga pekerja migran di Ruteng, Flores, NTT. (Romo Martin Chen Pr/Keuskupan Ruteng)

MELALUI Injil hari ini, Matius 13:18-23,  Yesus menjelaskan tentang benih firman yang ditaburkan dan tanah hati yang menerima benih firman ini.

Ada yang gampang terombang-ambing dalam hidup. Gampang tersesat, dicopot dari kehidupan iman. Ini seperti benih yang jatuh di tepi jalan.

Ada juga tanah hati yang berbatu-batu. Benih tumbuh tapi bertahan sebentar saja. Kalau hati degil, keras kepala, tak mau mendengar nasihat orang tua-tua, maka benih baik itu tak bertahan lama. Sesaat saja singgah di hati dan terus mati. Tanah hati tak subur, penuh bebatuan keangkuhan, kedegilan hati.

Di tengah hidup zaman ini, dengan banyak kemajuan teknologi, dan lain-lain. Banyak orang mulai lebih bersikap konsumtif, hedonis, cari cara gampang (instantif) dalam hidup. Himpitan kebutuhan dan keinginan membuat benih firman tak sanggup bertumbuh subur dan akhirnya mati.

Tapi juga, banyak orang hidup dalam suasana gembira, penuh sukacita. Sebab benih itu jatuh di tanah hati yang subur. Dan hasilnya luar biasa.

Apakah, tanah hati itu tak bisa diubah? Bisa, kenapa tidak. Seperti lazimnya orang mengolah lahan pertanian, demikian juga lahan hati musti diolah. Bebatuan musti disingkirkan, dibuat pematang-pematang untuk menahan erosi. Semak-semak musti dibersihkan dan di bakar. Tanah musti dicangkul, dibajak agar menjadi gembur.

Kiranya tanah hati kita diolah, agar benih firman bisa bertumbuh dan berkembang dalam hati, agar menghasilkan panenan berlimpah.

Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here