HAMPIR setahun terakhir ini, saya telah meninggalkan Keuskupan Purwokerto, tapi hembusan gerak pastoralnya masih terasa. Sebelum saya menginfokan mengenai IYD 2016 di Manado, boleh dong saya membagikan info ter-up date dari OMK Mafita Paroki St. Perawan Maria Purworejo.
Tahun ini, OMK Mafita, setelah berdinamika secara internal sambil terus menerus digenjot, juga mulai merambah pastoral sosial kemajemukan. Dalam semester berjalan ini, dengan pendamping Fr. Novri Dien MSC, Pak Bagas, Bu ‘Kanjeng Mami’ (sapaan akrab kami untuk Koordinator Bid IV DPP SPM), OMK Mafita memberi kontribusi nyata untuk masyarakat Purworejo.
Dalam masa Prapaskah, mereka membuat aksi nyata dengan menanam 1.000 bambu di sepanjang aliran Sungai Bogowonto. Gerakan ini nampaknya menarik perhatian masyarakat sekitar, sehingga terbentuklah “Masyarakat Pemerhati Sungai Bogowonto” dan OMK Mafita termasuk di dalamnya. Gerakkan ini menjadi lintas iman dan lintas golongan.
Sepengetahuan saya, melalui media dan jejaring Mafita, mereka membuat gerakan menanam bambu di pada masa Paskah juga. Syukurlah, gerakan ini menginspirasi dan juga mengedukasi masyarakat Purworejo (dan OMK) untuk melindungi sungai dan lingkungan di sekitarnya. Beberapa saat ke depan, OMK Mafita sedang mempersiapkan turnamen basket akbar dan menanti partisipasi dari OMK se-Keuskupan Purwokerto. Hari ini, juga dilaksanakan pelantikan pengurus OMK yang baru di Paroki Purworejo, setelah pengurus yang lama (2015-2016) menyelesaikan masa tugasnya.
Proficiat untuk gerak pastoral, edukasi dan formasi OMK Mafita.
IYD 2016: Sukacita Injil di tengah masyarakat majemuk
Pelaksanaan IYD tinggal 111 hari lagi. Tanggal 1-6 Oktober 2016 Keuskupan Manado yang umatnya tersebar di tiga provinsi yakni Sulut, Gorontalo dan Sulteng akan menyambut 3.000an OMK se-Indonesia. Tadi, rapat IYD di Wisma Keuskupan berjalan dengan lancar.
Namun harus diingat, IYD adalah selebrasi. Pertanyaannya, apakah yang diselebrasikan? Apakah akan menjadi selebrasi belaka? Apakah akan menjadi sloganisme dan temaisme belakan?
Selebrasi atas formatio, edukasi dan perziarahan bersama OMK
Sebenarnya, Hari IYD 2016 selebrasi atasi aneka kegiatan pembinaan, pendidikan dan dinamika pastoral bersama OMK. Karena itu OMK-OMK se-Indonesia merayakan dan mengisi hari-harinya agar menjadi OMK yang tidak hanya “tajam ke dalam” melainkan juga “tajam ke luar”.
Maksudnya adalah memberi diri bagi Gereja dan masyarakat (Pro Eclesia et patria.) sekalian bdk. Mars Pemuda Katolik). Salah satu contoh nyata di Keuskupan Purwokerto adalah gerakan OMK Mafita Paroki Purworejo yang saya tulis di atas, meski saya tidak punya data mengenai gerakan OMK di paroki lain di Keuskupan Purwokerto.
Dengan bekal pengalaman gerak pastoral di paroki itulah kemudian disyukuri bersama dengan OMK se-Indonesia di IYD 2016. Bagaimana jika ‘gerak pastoral’ OMK-nya dalam keadaan “koma” bahkan “mati suri”? Maka semoga dengan kegiatan IYD menjadi stimulus untuk OMK paroki/keuskupan yang masih demikian. Diharapkan kegiatan IYD tidak sekedar menghabiskan dana, meninggalkan lelah dan menjadi sloganisme belaka, melainkan sungguh menjadi “sukacita Injil” bagi Gereja.
Perkembangan situasi
Saya infokan apa yang terjadi di Manado. Di setiap kevikepan dihebohkan dengan kegiatan-kegiatan rohani spiritual: Novena IYD bulanan yang telah melibatkan 1.000 OMK setiap novenanya di masing-masing keuskupan, perarakan Salib IYD (mengelilingi paroki se-Keuskupan Manado, dari Sulteng-Sulut, dari Palu-Manado.
Perarakan ini heboh dengan keterlibatan agama lain dan masyarakat. Bahkan walikota/bupati/dan gubernur turun langsung, camping rohani dan misa akbar. Ada juga kegiatan katekese akbar di masing-masing paroki. Untuk kegiatan gaya OMK, berlangsunglah konser musik, youth fest dll.
Untuk kegiatan kemasyarakatan seperti terlibat dalam aksi sosial dan politik yang nyata dan masih banyak lagi. Nampaknya sebagai tuan rumah, Manado sangat heboh. Dengan demikian Manado sangat siap.
Kebetulan saya membantu panitia dan memang masih harus diakui ada beberapa hal teknis yang harus kami benahi. Namun hal ini dapat diselesaikan dan dicarikan solusi karena semangat, antusiasme dan optimisme dari OMK Manado.
Apa yang kami harapkan dari keuskupan-keuskupan? Tiada lain, kecuali ikut menggemakan Semangat IYD 2016 bertema “Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk”.
Saya percaya panduan katekese dan YBK dengannya sudah terkirim sejak lama di keuskupan-keuskupan. Dan berkat rahmat Tuhan, pantaslah saya mengungkapkan kata-kata dari Bapak Usku Keuskupa Manado Mgr. Yos Suwatan MSC yang berasal dari Paroki Hati Kudus Yesus Tegal (Keuskupan Purwokerto): “Mari jo ka Manado…torang tunggu di Manado. Datanglah ke Manado…kami tunggu di Manado.”
Salam Sukacita Injil. Kristus di dadaku, Injil di hidupku
Go IYD…Go IYD….Go IYD…
Ardi MSC di Manado