IYD 2023 Palembang, OMK Bertanya dan Menggugat Komitmen Merawat dan Lestarikan Lingkungan (22)

0
129 views
IYD 2023 Palembang: OMK Indonesia bertanya dan menggugat isu-isu pelestarian lingkungan. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

LUAR biasa. Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia termotivasi untuk “bangkit”. Mulai menyadari bahwa masalah dan isu melestarikan dan merawat alam semesta dan lingkungan itu merupakan kemendesakan zaman ini. Masih ada tersisa waktu tujuh tahun sampai 2023 di mana manusia -kita semua- diberi kesempatan untuk bisa menyelamatkan bumi dari “kepunahannya” sebagai sumber hidup bagi manusia, flora dan fauna.

Belajar tahu isu-isu lingkungan

Sesi Katekese OMK Belajar Lingkungan Hidup bersama dua penggiat isu lingkungan yakni Margaretha Quina dan Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr -keduanya kebetulan dari Bandung, meski dari dua “lembaga” berbeda- berhasil memompa energi kesadaran baru di antara para OMK se Indonesia. Yakni, mereka yang menjadi peserta Indonesian Youth Day III di Palembang, Sumsel, 26-30 Juni 2023.

Lihat misalnya OMK dari Keuskupan Agung Palembang yang bicara panjang lebar tentang minat besarnya belajar ilmu hukum di UI. Juga OMK dari Keuskupan Amboina bicara tentang pentingnya konservasi alam di kawasan pesisir dengan cara menanam pohon bakau (mangrove). Lalu OMK lainnya dari Keuskupan Manado di Sulut yang bicara tentang masalah dilematis ketika dilakukan reklamasi pantai.

Satu sisi, pengurukan kawasan pantai itu akan merusak ekosistem dan alam lingkungan pesisir. Namun, masyarakat pesisir kadang kala juga “tergoda” bahwa pembangunan kawasan pantai itu membuka peluang mendapatkan duit. Masyarakat lokal bisa bekerja di sana dan juga bisa tinggal di kawasan hunian baru.

Margaretha Quina, penbgacara isu-isu lingkungan, menjadi narasumber di forum Katekese Belajar Lingkungan Hidup bagi segenap OMK Indonesia – para peserta Indonesian Youth Day 2023 Palembang. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Butuh komitmen serius berjuang melestarikan lingkungan

Nah, terhadap semua permasalahan itu, baik Romo Ferry SW dan Quina memberi sedikit perspektif semangat baru.

Yakni, terjun masuk mengurusi masalah-masalah lingkungan itu bukan “perkara gampang” dan bisa dipecahkan secara sesaat saja.

“Ini kerja maraton, bukan hanya sebentar (sprint). Butuh endurance yang kuat dan tahan banting dalam menghadapi semua persoalan dan tantangan.”

Begitu kurang lebih respon Quina ketikaq menjawab sejumlah OMK Indonesia peserta IYD 2023 Palembang. (Berlanjut)

Baca juga: IYD 2023 Palembang, OMK Mencintai Indonesia dengan Kekayaan Keberagamannya (21)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here