Izin Uskup Keuskupan Manado Dana untuk Pembangunan Gereja St. Thomas Modo

HARI-hari ini beredar informasi di jalur medos perihal upaya penggalangan dana untuk sebuah projek pembangunan Gereja Santo Thomas Modo di wilayah gerejani Keuskupan Manado.

Tepatnya di wilayah Toli-toli, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

Valid

Sebaran informasi itu valid kebenarannya dan otentisitas surat edaran untuk para donatur itu juga valid, karena memang resmi dirilis oleh Keuskupan Manado.

Demikian hasil konfirmasi Sesawi.Net yang didapat dari Romo Antonio Steven Lalu Pr, imam diosesan Keuskupan Manado yang kini berkarya di Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI di Jakarta.

Pada tahun lalu, bangunan Gereja St. Thomas di Modo ini memang terkena dampak genangan air karena banjir, demikian komentar Romo Steven Lalu Pr.

Narasi yang menyertakan foto-foto kejadian tu memang terkesan berlebihan. Juga narasi yang mengajak penderma berdonasi agar Pastor mendapatkan sukacita.

“Banjir itu terjadi tahun lalu. Sekarang tidak ada banjir,” tegas Romo Steven Lalu.

Konteks penggalanan dana

Paroki St. Thomas Modo di Toli-toli, tambah Romo Steven Lalu, memang tengah gencar melakukan pembangunan. Sekarang baru projek pembangunan lagi dikerjakan dan butuh dana.

Umat dan Pastor Paroki sudah berusaha, tapi pasti tidak akan mampu menutupi seluruh beban biaya pembangunan, kalau tanpa bantuan luar.

“Sekarang ini, mereka baru berhasil menyelesaikan pembangunan pastoran yang posisinya menjadi lebih tinggi dan ‘posturnya’ menjadi kelihatan lebih besar. Mengapa mesti demikian. Itu karena lokasi itu memang rawan banjir,” papar Romo Steven.

Karena butuh dana besar untuk projek pembangunan selanjutnya, maka Bapak Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC berkenan memberi ijzn untuk menggalang dana lewat surat.

“Pastor Juven Obosan Pr telah membuat proposal dan kemudian melampirkan Surat Izin Bapak Uskup Keuskupan Manado. Namun, proposal hanya dikirim kepada orang-orang yang sekiranya bersedia membantu. Termasuk tentunya kepada sejumlah Umat Katolik di KAJ secara personal,” tambahnya.

Surat izin penggalangan dana itu diberikan kepada Pastor Yuvensius Obosan Pr selaku Pastor Paroki St. Thomas Modo di Toli-toli, Buol, Sulteng.

Tampaknya ada umat yang ingin menggugah teman-temannya agar bersedia membantu program penggalangan dana ini dengan cara membuat narasai postingan yang agak sedikit berlebihan. Lebih parah lagi, narasi itu dibuat dengan mendasarkan pada situasi yang sebelumnya, ketika pastoran dan gereja pernah diterjang banjir.

“Bahkan ada yang menyertakan foto-foto waktu banjir,” tandas Romo Steven.

Transparansi publik dan akuntabilitas

“Surat izin ini berlaku sampai tanggal 31 Desember 2020,” demikian bunyi teks surat edaran resmi tersebut.

Kepada Pastor Yuvensius Obosan Pr, Bapak Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC juga menginstruksikan agar nanti dilakukan pelaporan pendapatan atas upaya penggalangan dana.

Hal ini wajib dilakukan sebagai bentuk manajemen transparansi dan akuntabilitas publik.

Keterangan lebih lanjut mengenai prakarsa penggalangan dana publik ini bisa dimintakan kepada Romo Antonio Steven Lalu Pr di Kantor Komisi Komsos KWI di Jl. Cikini II/10, Jakarta Pusat.