KALAU ingin mendapatkan pujaan seorang putri kerajaan, maka kalahkanlah pohon ketinggian. Ini barangkali resume film berjudul Jack the Giant Slayer yang tentu saja hanya ada dalam tataran pikiran dan fantasi semata. Ini persis sebagaimana ditampilkan sutradara ketika mengkasting pria tampan bernama Nicholas Hoult sebagai pemuda petani miskin yang tiba-tiba saja mendapat kunjungan istimewa seorang putri cantik dari Kerajaan Cloister bernama Isabelle (Eleanor Tomlinson).
Namanya saja dongeng, maka pertemuan dua mahkluk beda jenis ini terjadi lantaran sebuah kisah sederana ketika Jack –nama pemuda petani ini—terlena menyaksikan semacam pertunjukan teater keliling dan bertemua dia dengan Sang Putri.
Karena berani melawan para pemuda pengganggu Sang Putri, diam-diam mata hati Isabelle menaruh simpati kepada Jack. Itu pula yang membuat marah Lord Roderick (Stanley Tucci) –pria bangsawan paruh baya ambisius—yang berminat meminangnya.
Petualangan mengalahkan Roderick dan para raksasa yang bangun dari tidur panjangnya inilah kisah pokok film Jack the Giant Slayer yang diolah dari dua dongeng klasik berjudul Jack the Giant Killer dan Jack and the Beanstalk. Para raksasa haus darah ini bangun dari tidur panjangnya, setelah bulir-bulir bibit terlarang ini jatuh dalam air hingga tumbuh menjadi pohon ketinggian yang menghubungkan dunia akhirat, surga dan alam fana.
Alkisah, Sang Putri Isabelle yang mendadak berkunjung ke rumah Jack terbang terbawa ke alam langit oleh pohon ketinggian ini. Di sanalah para raksasa haus darah dan kekuasaan tinggal diam sembari menunggu saat untuk membalas dendam terhadap buyut Putri Isabelle yang pernah memperdaya kaum raksasa ini.
Singkat cerita, Jack bersama Elmont (Ewan McGregor) menjadi pahlawan yang berhasil atas dua hal: membunuh Roderick, menaklukkan para raksasa dan berhasil membawa pulang selamat Sang Putri.
Hadiahnya tentu saja buliran cinta yang membalut Jack dan Isabelle layaknya isi dongeng untuk anak-anak besutan Hans Christian Andersen..
Serba happy ending story.
