Jadi Domba atau Kambing

0
513 views
Ilustrasi: ist

Senin, 7 Maret 2022

  • Im. 19:1-2.11-18.
  • Mzm: 19:8.9.10.15.
  • Mat. 25:31-46

MENJADI pribadi yang murah hati itu tidak muncul seketika dan tidak bisa begitu saja terjadi.

Seseorang bisa bermurah hati dan peduli dengan sesama; khususnya yang menderita karena ada pembatinan pengalaman.

Ketika seorang anak sering diajari dan diberitahu untuk berbagi dan melihat langsung orangtuanya berbagi, dia akan punya keberpihakan yang sama terhadap orang yang miskin.

“Saya belajar berbagi dari ibu saya,” demikian syering seorang anak misdinar waktu rekoleksi anak-anak misdinar.

“Ibu saya suka masak sayur, lalu biasanya minta saya atau adik saya mengantar sayur ke rumah nenek, paman, juga ke tetangga yang janda dan yang kurang mampu,” lanjutnya.

“Kebiasaan ini ibu lakukan sejak kami masih kecil. Suatu hari saya bertanya kepada ibu: Mengapa repot-repot masak banyak sayur lalu kami harus antar kemana-mana?” tanyaku suatu ketika.

“Sayuran itu dari kebun kita, masak sedikit atau banyak kita tidak merugi, dengan masak banyak kita bisa berbagi ke orang lain,” jawab ibuku.

“Kita bisa saja membagi sayur mentah, tetapi belum tentu mereka bisa memasaknya dan ketika kita bisa memasakkan bagi mereka itu akan lebih baik,” lanjut ibu.

“Pengalaman seperti ini yang membuat saya dan adikku lebih suka memberi dan tidak takut kekurangan,” kata anak itu.

“Kami keluarga yang sederhana, tetapi ibu mengajari kami untuk berbagi. Kita tidak usah menunggu menjadi kaya dan berkecukupan terlebih dahulu untuk berbagi kata ibuku,” ujar anak itu.

“Bahkan dengan berbagi, kami tidak pernah berkekurangan. Tuhan seakan memberikan berkat yang tidak habis-habisnya kepada keluarga kami,” lanjutnya lagi.

“Ibu membagi hasil kebun, dan tidak begitu saja diberikan ke sesama namun dimasak. Artinya apa yang kita terima dari Tuhan ini bisa menjadi berkat bagi sesama dan kita bagi dengan cara terbaik tidak asal-asalan,” ujarnya lagi.

“Tidak mengherankan ketika ibu saya meninggal banyak sekali orang melayat dan hampir semua orang mengamini ketika seorang tokoh masyarakat memberi sambutan yang menyebut sikap ibu yang murah hati dan selalu rela berbagi dengan sesama,” katanya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian:

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Sering kali kita berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita, alias mereka yang memiliki kontribusi bagi kita.

Perbuatan baik cenderung didasarkan pada untung-rugi. Membalas kebaikan dengan kebaikan. Atau kita berlomba-lomba untuk berbuat baik kepada orang yang kaya, terpandang, atau orang besar, supaya kita beroleh perhatian.

Tuhan memperingatkan kita dengan keras agar kita memiliki kepedulian kepada orang-orang miskin dan hina papa. Kepada orang-orang yang mengalami penderitaan.

Jika kita melakukan kebaikan dan bermurah hati kepada orang yang malang dan menderita kita ini adalah domba.

Namun jika kita tidak peduli kepada sesama yang menderita kita adalah kambing.

Sekarang tinggal pilihannya adalah kita mau yang mana.

Menjadi kambing atau menjadi domba?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here