Jadikan Hatiku Seperti Hati-Mu

0
178 views
Hati Yesus yang Kudus

Jumat, 7 Juni 2024

HARI RAYA
HATI YESUS YANG MAHAKUDUS
Hos. 11:1,3-4,8c-9;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Ef. 3:8-12,14-19;
Yoh. 19:31-37.

JIKA kita berpikir dengan kepala, jantung hanyalah organ yang memompa darah. Namun, jika kita berpikir dengan hati, kita tahu bahwa hati adalah inti dari keberadaan manusia.

Hati merasakan, memancarkan, dan mengungkapkan. Dengan hati, kamu dapat melihat, memahami, dan menilai. Sering kali, hati dianggap lebih penting daripada otak.

Banyak orang mengatakan untuk mengikuti kata hati kita, dan semuanya beres, jadi dengarkan emosi dan perasaan batinmu. Mengikuti kata hati kita juga akan membuat kita merasa baik dan bahagia.

Setiap hati manusia mempunyai gairahnya sendiri. Demikian juga dengan hati Kudus Tuhan Yesus. Gairah terbesar hati Kudus Tuhan Yesus adalah mengasihi manusia.

Misteri Hati Yesus adalah “misteri kasih”. Prinsip dasar spiritualitas Kristiani adalah kasih. Kasih ini kita temukan dalam hati Yesus bagaikan harta yang berlimpah-limpah.

Hati Yesus yang dipenuhi dengan kasih-Nya kepada kita mengalirkan darah dan air sampai tetes terakhir bagi kita. Ini adalah anugerah atau pemberian gratis yang telah diberikan Yesus kepada kita – air pemberi kehidupan.

Satu tetes darah Yesus Kristus sebenarnya sudah cukup untuk menyelamatkan seluruh dunia. Namun, dalam kasih-Nya yang berlimpah-limpah, Ia mencurahkan darah-Nya sampai tetes terakhir.

Kasih Yesus adalah kasih Allah bagi kita.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, ”Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya.”

Penghormatan kepada Hati Kudus Yesus menuntun kita pada kasih, syukur dan pertobatan yang dilimpahkan-Nya. Anugerah tersebut kita alami dalam Sakramen Ekaristi dan Rekonsiliasi.

Perayaan kepada Hati Kudus Yesus memiliki relasi yang erat dengan sakramen-sakramen Gereja. Lantas, berkat teladan kemurahan Hati-Nya, kita diharapkan semakin bertumbuh dalam kesabaran, kerendahan hati, dan kemurahan hati.

Ada sebuah doa sederhana dan indah yang dapat kita doakan dalam hati, “Yesus yang lembut dan murah hati, jadikanlah hatiku seperti Hati-Mu”.

Biarlah kasih Allah memenuhi hati kita. Dalam Hati Yesus, kasih Allah menjadi nyata-kelihatan bagi kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah hatiku juga dipenuhi Bekasi kasih seperti Hati Yesus?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here