ORANG Farisi sangat menjunjung tinggi hukum Sabat yang telah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Namun dengan dibuatnya sejumlah peraturan yang memberatkan banyak orang dan mengabaikan nilai kemanusiaan, maka makna hukum Sabat kian menjadi kabur. Padahal Tuhan merancang hukum tersebut untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia.
Hukum dan peraturan memang dibuat agar kehidupan manusia menjadi tertib, harmonis dan teratur. Sebagai umat beriman, kita diundang untuk bersikap kritis dan bertindak bijak dalam menerapkan suatu peraturan. Pertimbangkan nilai moral dan kemanusiaan. Jangan sampai kita menjadi ‘orang Farisi zaman modern’ yang tega mengurbankan sesama hanya karena tolok ukur kita adalah ketaatan yang radikal terhadap peraturan semata.
Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, hukumNya yang terutama adalah hukum cinta kasih. Mari menjadi pelaksana sabdaNya di dalam hidup kita sehari-hari, jadikan kasih sebagai landasan utama hidup kita.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)