“Jadilah anggota THS-THM yang militan, siap diutus kemana saja,” ujar Pastor Fransiskus Xaverius Seran, Pr saat memberi homili dalam perayaan ekaristi penutupan retret THS-THM Paroki Roh Kudus Halilulik, Kecamatan Tasifeto Barat, Keuskupan Atambua, belum lama ini.
Menurut Seran, THS-THM tak terpisahkan dari Gereja Katolik Roma, sehingga setiap anggota THS-THM harus selalu siap.
“Hari ini adik-adik calon anggota THS-THM selesai mengikuti retret. Retret itu untuk melihat diri. Melihat sejauh mana adik-adik mencintai Tuhan Yesus dan Bunda Maria melalui wadah THS-THM. Tidaklah gampang mencintai daripada dicintai. Ketika adik-adik mencintai organisasi ini, apapun halangan dan rintangannya, adik-adik mampu melewatinya karena berjalan bersama Sang Guru Illahi,” tegas Romo.
Organisasi THS-THM dibentuk oleh Pastor Martinus Hadiwijaya, Pr bersama dewan pendiri lainnya, untuk menggembleng mentalitas dan spiritualitas kaum muda agar tertata secara baik.
“Saat ini, mental dan spiritualnya kaum muda katolik semakin merosot. Banyak pula kaum muda katolik yang sudah terlibat hal-hal yang bersifat porno. Bicaranya tidak sopan. Sikapnya juga tidak sopan terhadap orang yang lebih tua usianya. Untuk itu, saya berpesan jadilah kaum muda katolik yang berkarakter baik terlebih jadilah anggota THS-THM yang rendah hati serta mempunyai rasa kesetiakawanan yang tinggi terhadap orang lain khususnya bagi gereja setempat,” pesan sang pastor.