KEMATIAN adalah hal yang tidak dapat dielakkan, semua orang pasti akan menghadapinya. Namun, berkat pengurbanan Yesus, maut dikalahkan sehingga kematian tidak memusnahkan kehidupan melainkan mengubah kehidupan dari yang fana menjadi yang abadi.
Melalui perumpamaan gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh, kita disadarkan bahwa kehidupan di dunia merupakan sebuah proses persiapan untuk masuk ke dalam kehidupan kekal bersamaNya. Yesus mengajak kita agar selalu bersikap siap siaga dalam menyambut kedatanganNya yang tidak diketahui kapan saatnya akan tiba.
Agar layak ikut serta di dalam perjamuanNya, Ia menghendaki agar pelita iman kita tetap bernyala terang apapun kondisi dan situasi yang kita alami dalam meniti kehidupan ini. Untuk itu, kita harus setia mengisinya dengan :
- Tekun berelasi denganNya
- Hidup kudus, menjauhi semua yang tidak berkenan di hatiNya
- Mengaplikasikan ajaran kasihNya di dalam keseharian hidup kita
- Melayani sesama dengan tulus, tanpa pamrih
Banyak hal yang menjadi penyebab pelita iman kita meredup, seperti keengganan untuk meninggalkan zona yang nyaman, terlena dan dininabobokan oleh kenikmatan duniawi. Sadari bahwa iman tanpa tindakan nyata tidak akan membuahkan hasil, tidak cukup menghafal ayat-ayat kitab suci tanpa pernah ada usaha untuk melaksanakannya.
Mari bangkit dari ‘tidur’ kita yang panjang, sudah waktunya menata hidup kita. Nyalakan kembali pelita iman kita yang mulai redup agar kelak saat Ia datang, didapatiNya kita layak berdiri di hadapanNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)