Jalan Kasih

0
411 views
Ilustrasi: Perayaan Minggu Palma di pedalaman Brasil bersama Pastor Beatus SDB, imam misionaris asal Indonesia. (Dok. Romo Beatus SDB)

Minggu, 02 04 2024

Hari Raya Minggu Palma, Mengenangkan Sengsara Tuhan

  • BcPerarakan: Mat. 21:1-11.
  • Yes. 50:4-7.
  • Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24.
  • Flp. 2:6-11.
  • Mat. 26:14-27:66 (panjang) atau Mat. 27:11-54 (singkat).

DALAM pengalaman sehari-hari, kita tak jarang menjumpai pribadi-pribadi yang kerap tidak setia entah pada tugas, maupun pada panggilan hidup yang mereka jalani.

Dalam waktu sekejap saja, orang bisa berubah-ubah pikiran dan sikapnya.

Pengalaman orang-orang seperti ini sudah ada sejak zaman Yesus.

Pengalaman orang-orang Yahudi dalam Injil pada hari ini memperlihatkan kecenderungan dasariah manusia untuk tidak setia.

Hal ini tampak secara gamblang ketika orang-orang Yahudi bersuara keras memuji Yesus di Gerbang Yerusalem ketika Yesus masuk ke Yerusalem.

Mereka menyambut kehadiran Yesus dengan sorakan penuh kegembiraan sambil melambaikan tangan.

Namun tidak lama berselang, orang-orang Yahudi itu tidak membela Yesus ketika Dia dihadapkan ke Pilatus untuk diadili.

Bahkan besar kemungkinan bahwa orang-orang yang tadinya bersukacita oleh karena kedatangan Kristus malah ikut menyorakan Yesus untuk disalibkan.

Mereka lebih memilih kematian, dengan meneriakkan pembebasan Barabas seorang pembunuh dan pemberontak, daripada Sang Kehidupan.

Perayaan Minggu Palma menjadi momen yang penting bagi kita untuk merenungkan kembali kehadiran Kristus di dunia dan mengenang jalan salib-Nya yang harus dilalui hingga tiba di hari Paskah.

Dalam perayaan ini dikenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan.

Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian.

Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem. .

Para murid pertama, menemukan makna pengalaman mereka didalam penderitaan Yesus.

Ada dua pesan utama yang bisa kita petik dari perayaan Minggu Palma ini:

Pertama, kita diajak untuk mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya masuk ke Kota Suci Yerusalem, yang adalah “jalan kasih”.

Tidak cukup, kita mengelu-elukan-Nya sedahsyat apapun, tetapi kita tetap berdiri di pinggir jalan, tidak terlibat!

Kedua,kita diajak untuk membaca pengalaman hidup kita, dalam terang kasih pengorbanan Kristus yang terwujud di dalam sengsara-Nya.

Salib merupakan tempat perwayuhan Allah. Dan di sana Ia menyatakan Diri-Nya sebagai Yang Mahakasih. Kasih yang memberikan diri bagi yang lain.

Sehingga bagi kita salib merupakan sebuah dialektika radikal akan kasih Allah yang mendalam terhadap manusia.

Bagaimana dengan diriku?

Manakah jalan kasih, yang menuntut pengorbanan yang bermakna dalam hidupku, khususnya pada zaman ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here