HARI ini, sebagian Gereja Katolik di dunia merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Umumnya peristiwa iman itu dirayakan pada tanggal 15 Agustus. Karena alasan pastoral, perayaan itu dipindahkan ke hari Minggu terdekat.
Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950 menyatakan bahwa tubuh dan jiwa Perawan Maria diangkat ke dalam kemuliaan surgawi (Munificentissimus Deus no.44). Dogma ini telah mengundang banyak perdebatan teologis hingga kini.
Di samping perdebatan itu, ada pesan-pesan relevan yang dapat direnungkan. Gereja menyajikan bacaan-bacaan tentang Perawan Maria dalam sejarah keselamatan (Wahyu 11:19a; 12:1-6a.10ab; 1 Korintus 15:20-26; Lukas 1:39-56).
Pertama, beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, Maria pergi mengunjungi Elisabet, saudarinya (Lukas 1:39). Di sana, Sang Perawan berbagi rahmat sukacita kepada saudarinya.
Kedua, Maria menyatakan syukur atas karya besar yang Tuhan kerjakan dalam dirinya (Lukas 1:46). Dia berbahagia dan bersukacita karena Tuhan yang memperhatikan kerendahan hamba-Nya (Lukas 1:48-49).
Ketiga, Maria menegaskan bahwa Tuhan Allah berkenan kepada orang yang rendah hati dan merendahkan mereka yang congkak hatinya (Lukas 1:51-52).
Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya merupakan anugerah khusus dari Tuhan, karena dia mengambil bagian dalam keselamatan Yesus, puteranya (1 Korintus 15:20-26). Dia melaksanakannya dalam iman, kerendahan hati, dan sikap taat kepada Tuhan.
Setiap orang diundang untuk masuk ke surga.
Dengan meneladan Bunda Maria dan menjadi orang yang sungguh beriman, rendah hati, dan taat kepada Tuhan, orang telah menemukan jalan menuju ke surga.
Minggu, 13 Agustus 2023
Hari Raya Maria Diangkat ke Surga