BACAAN Injil hari ini (Matius 7:6.12-14) terdiri dari tiga pelajaran yang sekilas isiya terpisah satu sama lain. Apakah yang satu sungguh terpisah dari yang lain?
Mari kita gali dan renungkan.
Pertama, Matius 7:6 berbicara tentang anjing dan babi. Dalam Kitab Suci keduanya adalah binatang yang tidak bersih. Najis. Jangan memberikan kepada anjing barang kudus atau persembahan kepada Tuhan.Jangan pula memberikan barang berharga seperti mutiara kepada babi.
Kedua, pemberian itu melambangkan ajaran Yesus yang amat suci dan berharga. Ajaran itu disediakan untuk semua orang, tetapi tidak boleh diberikan kepada sembarang orang. Untuk menerimanya orang perlu mempelajari, memahami, dan meyakininya.
Proses menjadi Kristen itu lama. Ada yang harus belajar selama satu atau dua tahun. Tidak cukup hanya dengan mengucapkan satu kalimat. Iman akan Yesus itu pemberian amat berharga dan tidak setiap orang dapat menerimanya begitu saja. Menjadi Kristen itu bukan barang gampang.
Ketiga, Matius 7:12 berbicara tentang hukum emas yang bisa orang temukan dalam agama-agama non-Kristen juga. Yesus menekankan sisi positif dari hukum itu, yakni melakukan yang baik untuk sesama. Hal itu sejalan dengan ajaran Yesus yang memerintahkan untuk mencintai semua orang, termasuk para musuh (Matius 5:44). Ini tidak gampang.
Akhirnya, Yesus mengajarkan tentang jalan yang sempit menuju kehidupan (Matius 7:13-14). Dia mempertentangkan jalan sempit dan jalan yang lebar. Menempuh jalan lebar berarti melakukan hal-hal yang disenangi dan tidak menuntut disiplin. “Semau gué” aja. Adakah manusia yang sukses dan matang lewat jalan itu?
Jalan sempit bukan pikiran sempit, melainkan pikiran yang terpusat pada kebenaran dan prinsip-prinsip mendasar yang menghantar orang ke dalam hidup sejati.
Itulah ajaran Yesus yang termuat dalam injil. Ini menuntut orang menyangkal diri, memanggul salib, dan mengikuti Yesus (Matius 16:24; Lukas 9:23). Ini tidak gampang!
Hari ini Yesus memberikan tiga pelajaran yang tidak gampang, yakni iman kepada-Nya, hukum untuk melaksanakannya, dan jalan yang mesti orang tempuh.
Siapkah Anda menempuh jalan yang sulit itu? Jangan lupa, itulah jalan menuju kehidupan (Matius 7:14).
Selasa, 25 Juni 2024
HWDSF