Bulan Mei dan Devosi kepada Maria
DOA Rosario adalah doa renungan yang merenungkan titik-titik penting karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus Kristus dan Bunda Maria.
Menurut Paus Yohanes Paulus II, Doa Rosario adalah doa keluarga dan perdamaian dunia. Sedangkan Paus Pius X mengatakan, doa Rosario adalah senjata yang amat efektif untuk mengusir setan, memelihara kesuciaan hati, mendapatkan keutamaan dengan lebih mudah.
Doa rosario tidak hanya mengalahkan mereka yang menghina Allah tetapi juga melatih diri kita untuk memperoleh keutamaan-keutamaan Injil yang kita butuhkan. Rosario ditujukan kepada Bapa, Perawan Terberkati dan Tritunggal Mahakudus dan Rosario adalah meditasi yang berpusat pada Kristus.
Pada tanggal 13 Mei 1917, Bunda Maria telah menampakkan diri kepada ketiga gadis remaja. Adapun permintaannya adalah untuk supaya umat Katolik berdoa rosario setiap hari. Ada pula tiga intensi yang diminta oleh Bunda Maria dalam penampakan-penampakan berikutnya seperti untuk memperoleh perdamaian dunia, mengakhiri peperangan dan pertobatan orang-orang berdosa.
Doa rosario bila direnungkan dengan sungguh-sungguh akan membawa kita kepada pengenalan penuh akan Yesus Kristus, membersihkan jiwa kita dari dosa, memperkaya kita dengan rahmat dan karunia Allah, dan membantu kita memperoleh segala macam rahmat dari Allah.
Rosario Akbar di Rantau Rasau
Dalam menyambut Bulan Maria yang dirayakan setiap bulan Mei, OMK Paroki St. Teresia Jambi melaksanakan kegiatan Rosario Akbar bertempat di Gua Maria Ratu Rosario Gereja St. Petrus Rantau Rasau. Goa Maria ini terletak di sebelah kapel stasi. Dari kota Jambi dibutuhkan sekitar 3 jam dengan kendaraan bermotor dan sekitar 5 jam dengan mobil.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 29 April sampai 1 Mei 2017 yang lalu. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Militansi OMK Bercermin melalui Figur Bunda Maria.”
Kegiatan ini diikuti oleh 121 Orang Muda Katolik se-Paroki St. Teresia Jambi, mulai dari yang berdomisili di kota Jambi (terdiri dari OMK Paroki St. Teresia dan Gereja Santa Maria Ratu Rosari), Tanjabtim (terdiri dari OMK Stasi Lagan, Rantau Rasau, dan Rantau Makmur) sampai Tanjabbar (terdiri dari OMK Stasi Simpang Rambutan, Bukit Baling, dan WKS) pun ikut memeriahkan kegiatan ini.
Mulai dari pukul 17.30, peserta dan pendamping OMK berdatangan ke tempat kegiatan. Registrasi peserta dimulai pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017 pukul 18.00. Malam itu semua OMK dan pendamping menikmati makan malam dengan menggunakan daun pisang. Mereka duduk berkelompok yang terdiri dari 10-15 orang.
Perarakan Maria
Setelah selesai makan malam, diadakan perarakan dan Doa Rosario. Perarakan dimulai dari tenda utama. Setiap orang membawa lilin yang menyala, sedang beberapa OMK ditugaskan membawa vandel empat peristiwa dalam rosario. Rombongan berarak berdua berjajar menuju ke patung Bunda Maria yang berjarak sekitar 1 km lebih yang memakan waktu 15-20 menit. Perarakan juga dikawal oleh pihak keamanan setempat untuk menjaga keamanan dan ketertiban sekitar. Sepanjang perjalanan didaraskan lagu dan doa Salam Maria.
Perarakan menuju rumah Pak Samso dimana patung Bunda Maria diletakkan. Sesampai di rumah Pak Samso, sedikit renungan disampaikan oleh Sr. Rina FMM. Setelah itu, patung Bunda Maria diarak dengan tandu diikuti dengan lilin, banner Maria mengunjungi Elisabeth, dan vandel menuju ke tenda utama. Di tenda utama, para penari perarakan dari OMK St. Maria Ratu Rosari telah bersiap-siap dengan pakaian serba putih dan mantila serta lampu berkelap-kelip. Setelah perarakan sampai di jalan masuk gereja, lagu tarian perarakan mulai dimainkan. Suasana perarakan khusuk sampai ke tenda utama kembali. Setelah tarian perarakan selesai, tandu diletakan berurutan di depan Goa Maria Ratu Rosario beserta lilin, bunga, dan vandel.
Perarakan ini dipuncaki dengan renungan Sr. Rina FMM tentang Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan sampai saat Yesus bangkit. Dalam video renungan tersebut, peserta diingatkan tentang seputar peristiwa-peristiwa tentang Yesus Kristus dan Bunda Maria yang juga ada dalam doa Rosario.
Selanjutnya Sr. Rina FMM menjelaskan tentang Bunda Maria dan empat dogma Bunda Maria yaitu Maria Bunda Allah, Maria Sang Perawan, Maria dikandung tanpa dosa, dan Maria diangkat ke surga. Setelah itu, peserta beristirahat di tempat live in yaitu rumah umat yang dibagi dalam beberapa kelompok rumah. (Bersambung)