SEKAMI (Serikat Kepausan Anak Misioner) adalah adalah bukti nyata gerakan pembaharuan di dalam Gereja.
Begitulah Bapak Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega mengawali homilinya dalam perayaan ekaristi pembukaan Jambore SEKAMI se-Regio Papua di bumi perkemahan Seminari Menengah Petrus van Diepen, Aimas, Kabupaten Sorong.
“Anak-anak tidak hanya dilibatkan. Tetapi sungguh-sungguh terlibat dalam hidup menggereja,” demikan tambah Mgr. Datus.
Baca juga: Jambore Sekami Regio Papua: Meriahnya Suling Tambur dan Tari Yospan di Sorong, Papua (1)
Pembaharuan kerasulan anak-remaja misioner itu diawali oleh kaum awam. Dan kebanyakan aneka pembaharuan gerakan dan kerasulan itu juga dimulai dari oleh kaum awam.
Sebut saja di antaranya adalah kerasulan Mariage Encounter (ME) maupun pembaharuan dalam komunitas-komunitas basis.
Jangan lagi klerikalisme
Terpenting, kata Mgr. Datus, SEKAMI harus menyadarkan kita semua bahwa betapa penting pembaharuan yang dilakukan oleh kaum awam di dalam Gereja. Sekarang sudah bukan zamannya klerikalisme lagi.
Klerikalisme adalah kecenderungan hanya mau bergantung pada klerikus/imam dan biarawan-biarawati. Sebaliknya, Gereja Katolik namun harus memberdayakan pada kerasulan yang dipelopori oleh kaum awam.
![](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2017/06/IMG-20170628-WA0064.jpg)
SEKAMI mengingatkan kita akan adanya pembaharuan dalam Gereja Katolik. Di mana pun keterlibatan anak sudah harus mendatangkan sukacita. Anak itu pada dasarnya mendatangkan kegembiraan tanpa rekayasa, interaksi dan komunikasi tanpa sekat.
“Dunia anak adalah dunia tanpa rekayasa,” tandas Mgr. Datus Lega yang pada tanggal 29 Juni 2017 ini merayakan 14 tahun tahbisan episkopalnya di Keuskupana Manokwari-Sorong.
Memang, dunia anak itu berciri gembira, sukacita dan tanpa rekayasa. Hal itu perlu dirawat dan dipelihara (care) antara lain melalui wadah kerasulan SEKAMI.
Semoga tema “Bunyikan Tifa Misioner Senandungkan Sukacita Injil di tanah Papua ini” dapat menggelorakan hati anak-anak agar dapat menjadi ‘duta-duta misioner’ di zaman kini.
Demikianlah Bapak Uskup Datus Lega menutup homilinya.
Selain memimpin perayaan ekaristi yang diampingi oleh 26 imam, Bapak Uskup Mgr. Datus berkenan memukul tifa sebagai pertanda dimulainya kegiatan Jambore Sekami se Regio SEKAMI selama kurang lebih lima hari, mulai 28 Juni hingga 2 Juli 2017.
![](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2017/06/P_20170628_155759.jpg)