James Martin SJ Mencari Bahagia dalam Kilasan Gambar “Rahasia Menjadi Yesuit”

0
369 views

PASTOR James Martin SJ adalah sosok imam Jesuit yang sangat produktif menulis buku. Ia juga seorang intelektual.

Bahkan sebelumnya berjubah sebagai imam Jesuit, ia terlebih dahulu sukses berkarier sebagai seorang akuntan profesional di General Electric – perusahaan besar multinasional skala global.

Satu-satunya Jesuit sekolah bisnis

Ia mungkin satu-satunya pastor Jesuit yang juga alumnus Wharton Business School di University of Pennsylvania — perguruan tinggi di Amerika Serikat yang masuk kategori Ivy League.

Melalui bukunya In Good Company (2010) yang masuk predikat best seller menurut koran The New York Times, ia berkisah tentang peziarahan hidupnya mencari bahagia dan mengalami hidupnya lebih bermakna.

Bagi diri sendiri dan juga demi sesama.

Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA)

Penerbit Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA) menghadirkan buku bermutu tersebut dengan judul Rahasia Menjadi Yesuit: Tanggalkan Jas Berdasi demi Jubah (2022).

Tayangan video ini menampilkan secara ringkas kisah hidup tersebut.

Dengan paparan foto arsip keluarga hasil kiriman Pastor James Martin SJ untuk Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA).

Masih ditambah dengan deretan karikatur menarik buatan Romo Bernardus “Koko” Windyatmoko MSF yang biasa membuat ilustrasi karikatur di Majalah Hidup.

Plus beberapa foto tambahan seperti sosok rahib trappist Thomas Merton OCSO, Bunda Teresa, Santo Ignatius de Loyola, Santo Fransiskus Assisi.

Semua tokoh di atas itu telah menginspirasi hidupnya.

Juga peristiwa tewasnya sejumlah imam Jesuit di San Salvador yang tewas ditembak oleh milisi rezim militer El Salvador, Amerika Latin. Membuat jiwa James “Jim” Martin SJ saat masih muda sebagai frater Jesuit menjadi berkobar-kobar.

Muncul semangat besar di dalam hati terdalam Jim Martin SJ untuk mau berkurban demi orang lain. Utamanya bagi mereka di tengah masyarakat luas telah tersisihkan dan hidup kesehariannya juga menderita karena kemiskinan, tekanan sosial-politik, dan juga tak punya akses ekonomi untuk hidup lebih layak sebagai manusia.

Sosok pertapa Ordo Trappist Thomas Merton OCSO menjadi pemantik perubahan kiblat dan perjalanan hidup James “Jim” Martin SJ. Berani tinggalkan karier gemilang di GE dan mulai merintis jalan hidup baru sebagai Jesuit: tanggalkan jas dan mulai berjubah.

Hidup sederhana ala Jesuit

Ternyata, menjadi Jesuit itu diawali dengan cara hidup sangat sederhana. Dengan bersihkan WC dan Kamar Mandi, menjaga kantin, menemani orang sakit, dan mengajar anak-anak.

Sangat berbeda dengan hidupnya dulu ketika masih berkarier di General Electric (GE): sehari-hari harus berjas dan berdasi layaknya para eksekutif di Amerika.

  • Kredit foto & gambar ilustrasi: Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA), Romo Koko MSF, dan James “Jim” Martin SJ.
  • Videografi: Paulus Nugroho Wisnu Dharsono.
  • Visual: NDY Productions.
  • Produksi: Titch TV – Juni 2022.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here