Bacaan 1: 1Yoh. 1:5-2:2
• Injil: Mat. 2:13-18
Seseorang dikatakan berdosa apabila berbuat dengan bebas (tidak dipaksa), sadar (tidak dalam keadaan terbius) dan tahu (mengerti bahwa perbuatan tersebut adalah jahat) untuk melawan cinta kasih Allah.
Sehingga dosa adalah suatu perbuatan yang menyebabkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah. Manusia lebih mencintai dirinya atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta kasih Allah.
Dalam ajaran katolik dikenal dua jenis dosa:
• Dosa asal, dosa yang diwariskan oleh Adam dan Hawa.
• Dosa pokok, dosa yang mengakibatkan atau menghasilkan dosa lainnya (KGK 1866).
Ada tujuh dosa pokok:
Kesombongan, ketamakan, kedengkian (iri hati), kemarahan, percabulan, kerakusan kemalasan.
Dalam bacaan injil hari kita bisa menjumpai dosa-dosa pokok tersebut dalam diri Raja Herodes Agung:
• Kesombongan (merasa paling kuasa)
• Menghasilkan ketamakan (akan kekuasaan)
• Menghasilkan iri hati, terhadap status “Raja Baru” (Yesus Kristus)
• Menghasilkan kemarahan, diperdaya atau ditipu para majus
• Menghasilkan perintah membunuh semua kanak-kanak berumur dibawah dua tahun, di Bethlehem
Lihat, betapa bahayanya dosa pokok itu.
Maka hendaknya tetap bersekutu dengan-Nya, sebab,
“Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.”
Demikian dikatakan Santo Yohanes Penginjil dalam suratnya kepada semua orang yang mengimani Tuhan Yesus Kristus. Surat itu ditulis untuk melawan ajaran-ajaran sesat atau bidaah Kristiani pada zaman itu.
Agar umat tetap teguh dalam iman Kristus sebab,
“…Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
Untuk memperingati pembunuhan keji bayi-bayi suci dua ribuan tahun lalu, hari ini Gereja Katolik memperingatinya sebagai martir kanak-kanak suci.
Pesan hari ini
Tetap teguh dalam iman Kristus dan jangan berbuat dosa agar tetap suci, sesuci martir kanak-kanak itu.
“Bukan gunung yang kita taklukkan, tapi diri kita sendiri.”