Senin, 18 April 2022
- Kis. 2:14.22-32.
- Mzm. 16:1-2.5.7.8.9-10.
- Mat 28:8-15
HANYA Kebenaran yang dapat menghadirkan pembebasan, kebahagiaan, damai sejahtera dan menuntun kepada keselamatan hidup.
Dalam kemelut kehidupan ini, kadang-kadang sebuah kebenaran dimanipulasi oleh kaum yang dominan dengan menggunakan berbagai cara.
Karena itu dibutuhkan cinta dan keberanian yang besar untuk tetap berpegang pada kebenaran.
“Saya pernah merasa sangat heran dan sedih, ketika banyak orang menerima bantuan dari pemerintah, ada beberapa orang yang sebenarnya sangat layak menerima bantuan malah tidak menerima,” kata seorang bapak.
“Saya dengan beberapa orang mencoba mencari tahu, bagaimana mekasnisme bantuan itu, tetapi begitu sulitnya akses mendapatkan informasi,” lanjutnya.
“Bantuan hanya akan bisa diterima setelah mendapat rekomendasi dari rt/rw,” ujarnya.
“Masalahnya di sini pengurus rt/rw ini, hanya mengutamakan orang-orang yang punya latar belakang sama, baik itu partai politiknya, maupun agamanya, hingga yang lain kurang akurat pendataannya,” lanjutnya.
“Entah disengaja atau tidak, namun faktanya banyak yang tidak sealiran dengan mereka yang tidak mendapatkan bantuan,” ujarnya lagi.
“Maka waktu itu, kami beruasaha bertemu dengan rt/rw dan menyodorkan data-data warga yang tidak mendapat bantuan,” sambungnya.
“Syukurlah mereka merespon dengan baik meski awalnya keras menyangkal, namun kemudian mereka menerima dan berjanji memperbaiki data yang mereka punya hingga terhindar dari ketegangan,” katanya.
“Ketika orang yang punya akses untuk membantu orang banyak masih berpikiran sempit dan hanya mengutamakan kepentingan kelompoknya, maka akan banyak ketidakadilan dan kebenaran akan terkesampingkan,” katanya lagi.
Dalam Injil hari ini, kita dengar demikian,
“Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.”
Pada bacaaan Injil hari ini terlihat adanya ketidaksukaan para imam kepala tentang berita kebangkitan Yesus.
Mereka memberikan sejumlah uang kepada para serdadu dan menyuruh mereka untuk mengatakan bahwa jenasah Yesus telah dicuri para murid.
Saat ini, kita hidup di jaman yang diombang-ambingkan berbagai informasi.
Dalam situasi ini, kesaksian iman kita harus tetap nyata dan tidak perlu dilebih-lebihkan.
Kita selalu bisa mulai dengan pengalaman iman kita masing-masing berjumpa dan diselamatkan Kristus.
Hal yang terpenting bagi kita sekarang yaitu mewujudkan buah-buah kebangkitan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku bisa menjadi saksi kebangkitan Kristus dengan membela kebenaran?