Jangan Mau Disesatkan

0
35 views
Jangan tersesat
  • Bacaan 1: 1Yoh. 3:7-10
  • Injil: Yoh. 1:35-42

Dalam Kitab Suci telah dinubuatkan keadaan zaman akhir, saah satunya adalah penyesatan iman. Munculnya anti Kristus baik secara personal maupun secara ajaran. Fenomena ini telah muncul sejak zaman Santo Yohanes Penginjil menulis suratnya yang pertama.

Surat yang ditujukan kepada setiap umat Kristiani hingga hari ini dan tetap “up to date”.

Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan akan kemunculan para nabi palsu yang tujuannya menyesatkan orang-orang Kristiani.

Dan hal itu terjadi dengan adanya ajaran bidaah gnostik. Ajaran yang menyangkal karya Allah di dunia ini, termasuk menyangkal karya keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Ajaran yang telah menyusup ke dalam Gereja sehingga membingungkan sebagian umat kristiani.

Maka kalimat pertama yang dituliskan dalam perikop hari ini,

“Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu.”

Tak hanya sampai disitu, Santo Yohanes Penginjil juga memberikan ciri-ciri anak-anak Allah :

  • Berbuat kebenaran, sama seperti Kristus adalah benar
  • Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Sedangkan ciri-ciri anak-anak Iblis, adalah:

  • Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran
  • Setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya
  • Mereka yang tetap berbuat dosa, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.

Sebagai seorang yang diutus Allah, Yohanes Pembaptis melaksanakan tugasnya dengan taat. Ia menunjukkan Kebenaran Allah dalam Diri Tuhan Yesus kepada para muridnya,

“Lihatlah Anak domba Allah!”

Dua dari antara para muridnya langsung mengikuti-Nya ke rumah dimana Yesus tinggal. Salah satu dari keduanya adalah Andreas saudara Simon Petrus, yang kemudian diantarkannya kepada-Nya dan diberikan nama baru: Kefas.

Dalam bahasa Aram, Kefas berarti “batu karang”, sama dengan kata Yunani, “Petrus” yang juga berarti “batu karang”.

Pesan hari ini

Mari menjaga iman Kristus kita ditengah tantangan dalam zaman akhir ini, dengan cara membaca Kitab Suci dan mengenal Yesus Kristus secara benar.

“Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, melainkan tentang belajar bagaimana menari di tengah hujan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here